Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Astra Motor (TAM) mengkampanyekan cara mengemudi yang aman terutama bagi wanita, guna menekan angka kecelakaan di jalan raya. "Wanita selama ini dianggap kurang handal mengemudikan mobil. Padahal jumlah wanita yang mengendarai sendiri mobil mereka terus meningkat," ujar Manager Marketing Communication TAM, Achmad Rizal, di Jakarta, Rabu. Pada kampanye "Smart Driving for Smart Women" (SDSW) di sela-sela ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2008 yang juga dihadiri ikon SDSW artis Sandra Dewi itu, Rizal menjelaskan berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, terutama untuk mobil Toyota Yaris dan Vios jumlah pengemudi wanita mencapai 40 persen. "Angka itu terus meningkat sehingga kini jumlah pengemudi wanita dan pria perbandingannya 50:50," ujarnya. Oleh karena itulah, pihaknya membangun dan meningkatkan kesadaran kalangan wanita untuk mengendarai mobil dengan aman, nyaman, efisien, dan ramah lingkungan. "Cara mengemudi kendaraan sangat menentukan keselamatan dan kenyaman berkendaraan, di samping teknologi mobil yang efisien dan manajemen lalu lintas yang baik," ujarnya. Sementara itu, Head Trainer Indonesia Defensif Driving Center (IDDC) Dody B mengatakan permasalahan kenyamanan dan keamanan mengemudi di kota besar seperti Jakarta, tidak hanya soal ketrampilan mengemudi, tapi juga prilaku pengemudi sangat penting dalam mengendalikan kendaraan. "Selain cara mengemudi yang aman ("savety driving") juga penting defensive driving yaitu cara pengemudi mengendalikan emosi sat mengendarai. Bahkan nampaknya di Jakarta, defensive driving yang harus lebih diutamakan," katanya. Ia menilai hampir 99 persen kecelakaan lalu lintas terjadi akibat kesalahan manusia mengendalikan emosi saat mengendarai mobil. "Kendaran bermotor itu tidak ada otaknya, karena itu manusia yang harus punya kontrol," ujarnya. Oleh karena itu, ia menilai kontrol emosi ketika mengendarai menjadi sangat penting dalam keamanan dan kenyamanan berkendaraan di jalan raya. Ditambahkan Sandra Dewi yang mengaku selama ini menyetir sendiri kendaraannya, mengemudi dengan pintar juga bermanfaat untuk penghematan konsumsi bahan bakar, mengurangi kriminalitas di jalan, dan menekan angka kecelakaan. "Dalam pelatihan dan praktek mengemudi secara cerdas, kami diberi pengetahuan untuk mengendarai dengan aman dan efisien, meletakkan berbagai perlengkapan berharga di tempat yang aman yang tidak mengundang kriminalitas, serta mengurangi kemungkinan kecelakaan," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008