mencuci luka gigitan atau cakaran dengan sabun selama 10 menit di bawah air mengalir, kemudian diberikan alkohol 70 persen
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (KPKP) Bayu Sari Hastuti menjelaskan pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat terinfeksi virus rabies dari gigitan hewan.

"Pertolongan pertama bagi terkena gigitan dan cakaran yaitu mencuci luka gigitan atau cakaran dengan sabun selama 10 menit di bawah air mengalir, kemudian diberikan alkohol 70 persen," ujar Bayu di Jakarta, Kamis.

Setelah dilakukan pertolongan pertama, korban yang tergigit hewan dengan penyakit rabies selanjutnya dibawa ke pusat rabies untuk ditangani tim dokter.

Di Jakarta, terdapat dua rumah sakit rujukan bagi pasien yang tergigit hewan dengan penyakit rabies yakni RSUD Tarakan dan Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso.

Baca juga: 6.113 ekor hewan di Jakarta Barat sudah vaksinasi rabies gratis

Bayu menjelaskan virus rabies dapat menyerang dalam sistem saraf, otak akan mengalami peradangan. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa menyebabkan koma dan kematian.

"Pencegahan tentu dilakukan vaksinasi secara rutin setiap satu tahun. Jika ada yang tergigit maka segera dibawa ke pusat rabies untuk diberikan pertolongan dan melakukan perawatan mulai dari kebersihan hewan tersebut setiap harinya," ujar dia.

Agar terhindar dari virus yang ditularkan air liur hewan, perlu diketahui tanda-tanda hewan berdarah panas seperti kucing, anjing, kera yang merupakan hewan berpotensi menularkan rabies.

"Ada dua tipe hewan yang tertular rabies pertama rabies ganas dan rabies tenang," katanya.

Baca juga: Sudin KPKP Jakarta Pusat lampaui target vaksin rabies

Rabies ganas, menurut Bayu, hewan akan menjadi ganas bahkan bisa saja menyerang hingga menggigit apa saja, selain itu ekor hewan akan dilengkungkan ke bawah perut diantara dua paha, hewan juga sudah tidak lagi menurut perintah pemilik dan mengeluarkan air liur yang banyak.

Sedangkan tanda rabies tenang, hewan biasanya menghindari cahaya atau lebih memilih tempat yang sejuk dan gelap, tidak mampu menelan dan mulut terbuka dengan mengeluarkan air liur berlebih.

"Tanda-tanda ini biasanya akan menyebabkan hewan akan mati dalam hitungan beberapa hari sejak timbulnya gejala," katanya.

Baca juga: Peringati Hari Rabies Sedunia, Sudin KPKP Jakpus bagi vaksin gratis

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019