Brisbane (ANTARA News) - Paus Benediktus XVI Kamis petang menyapa ratusan ribu pemuda pemudi dan peziarah Katolik dari berbagai pelosok dunia yang berdiri berjajar dari balik pagar pembatas yang disiapkan aparat kepolisian Australia di ruas-ruas jalan utama kota Sydney yang dilalui mobil khusus Paus. Dari liputan langsung Stasiun Televisi "Channel Seven" (Saluran Tujuh) Australia terlihat betapa kaum muda peserta perayaan Hari Pemuda Sedunia (WYD) menyambut hangat kehadiran pemimpin gereja Katolik sejagad itu di tengah-tengah mereka dengan melambai-lambaikan bendera negara mereka masing-masing. Sebelum menyapa umat Katolik dan warga Sydney yang berdiri di jalan-jalan kota dari balik ruang kaca khusus mobil Mercedes Benz yang membawanya, Paus Benediktus memulai perjalanannya dengan kapal dari Rose Bay ke Barangaroo dimana ratusan ribu orang sudah menunggunya dengan sabar selama beberapa jam. Paus tidak hanya disambut Uskup Agung Sydney George Pell dan Uskup Agung Adelaide Philip Wilson tetapi juga oleh sejumlah pemuka dan penari dari komunitas Aborigin dan Torres Strait Islander. Di atas podium, Paus Benediktus membuka pidatonya dengan memanjatkan doa dan berkat kepada umatnya. Dalam pidatonya Paus berulang kali mengingatkan pentingnya memelihara lingkungan hidup dan perubahan iklim merupakan tantangan umat manusia di seluruh dunia. "Ciptaan Tuhan itu satu dan baik. Keprihatinan pada aksi non-kekerasan, pembangunan berkelanjutan, keadilan dan perdamaian, dan perlindungan terhadap lingkungan hidup sangat penting bagi kemanusiaan," katanya. Pada Kamis pagi, Perdana Menteri Kevin Rudd menyambut secara resmi kunjungan pertama Paus Benediktus XVI ke Australia untuk menghadiri perayaan WYD dalam sebuah acara di kompleks gedung "Government House" New South Wales, Sydney. PM Rudd dalam pidato sambutannya menyampaikan sambutan hangat kepada Paus Benediktus sebagai tamu terhormat atas nama pemerintah dan rakyat Australia. Kedatangan Paus Benediktus ke Australia tidak hanya sangat penting bagi komunitas Katolik di negara itu, tetapi juga merupakan kehormatan bagi Australia, katanya. PM Rudd selanjutnya mengatakan bahwa kedatangan Paus juga disambut hangat oleh komunitas Kristen yang lebih luas dan komunitas penganut agama-agama lain yang ada di Australia. "Anda disambut sebagai (pembawa) suara pengharapan...," katanya. Pemimpin Australia itu juga mengatakan bahwa dirinya diminta masyarakat Australia keturunan Aborigin dan Torres Strait Island untuk menyampaikan sambutan hangat mereka untuk Paus. Dalam pidato balasannya, Paus Benediktus memuji keberanian pemerintahan PM Rudd mengambil keputusan untuk meminta maaf kepada masyarakat Aborigin atas berbagai ketidakadilan di masa lalu. Pemuda Katolik Indonesia Di antara ratusan ribu peserta WYD yang datang dari berbagai pelosok dunia itu, ada sedikitnya seribu orang pemuda pemudi Katolik Indonesia yang sengaja datang dari Tanah Air ke Sydney. Kabid Penerangan Konsulat Jenderal RI di Sydney, Minister Counsellor Pratito Soeharyo kepada ANTARA News mengatakan, anak-anak muda Indonesia itu datang ke Sydney secara perorangan maupun berkelompok. Di tengah momentum penting perlehatan kaum muda Katolik sedunia itu, masyarakat Katolik Indonesia yang berdomisili di Sydney, Selasa (15/7), menggelar acara "Indonesian gathering" (Kumpul Indonesia) yang diisi dengan rangkaian acara seni gerak dan lagu, katanya. Acara yang berlangsung di gedung Pusat Konvensi kawasan wisata Darling Harbour Sydney itu dihadiri sekitar 2.000 orang, termasuk Konjen RI di Sydney, Sudaryomo Hartosudarmo, dan beberapa tokoh gereja Katolik Indonesia Sydney, kata Pratito. Hari Rabu (16/7), satu kelompok peserta WYD dari Indonesia juga menggelar sebuah acara yang membawa pesan "keberpihakan pada lingkungan hidup" di kawasan wisata Darling Harbour. Kelompok beranggotakan 200 orang itu menggelar acara bertajuk "Preferential for the Nature" (Keberpihakan pada Alam) dengan memberi brosur-brosur tentang pentingnya memelihara lingkungan hidup dalam bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, Spanyol, dan Mandarin. Stefanus Indradi, relawan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang ikut mengorganisir acara di Darling Harbour itu, mengatakan, pihaknya menyemarakkan kampanye lingkungan hidup ini dengan menggelar tarian massal "Sajojo". Perayaan Hari Pemuda Sedunia itu sendiri resmi dibuka Uskup Agung Sydney George Pell 15 Juli lalu. Paus Benediktus dalam pesan singkat (SMS)-nya menyebut kaum muda Katolik sebagai pengharapan Tuhan dan umat-Nya. "Sahabat muda, Tuhan dan umat-Nya berharap banyak dari Anda karena bersama Anda bersemayam hadiah teragung: ruhul Yesus - BXVI," sebut SMS tersebut. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008