Jakarta (ANTARA News) - DPP PPP menyampaikan penghargaan kepada KPK yang berhasil menyadap pembicaraan telpon antara terdakwa kasus BLBI, Artalyta Suryani alias Ayin, dan jaksa Urip Tri Gunawan, di ruang tahanan mereka baru-baru ini. "Apresiasi ini hendaknya meningkatkan moral, dedikasi, dan kinerja KPK," kata Sekjen DPP PPP, Irgan Chairul Mahfiz, di Jakarta, Jumat. Dalam sidang lanjutan di pengadilan tindak pidana korupsi dengan terdakwa Artalyta, Kamis (17/7), terungkap bahwa terdakwa dan Urip pernah berbicara per telepon di ruang tahanan untuk merekayasa persidangan. Penyadapan oleh KPK atas pembicaraan itu, menurut Irgan, merupakan terapi kejut dan menangkal bagi siapa pun yang mencoba-coba melakukan korupsi, kolusi, suap, dan sebagainya sehingga bisa menimbulkan efek jera. Irgan berharap KPK dapat mencari terobosan hukum agar membongkar akar penyebab kasus suap BLBI Artalyta, kaburnya David Nusa Wijaya ke luar negeri, dan lain-lain. "Publik pasti mendukung KPK mengusut kasus BLBI yang belum pernah tuntas," katanya. KPK lebih efektif Ia menilai pembongkaran kasus oleh KPK lebih efektif ketimbang upaya paksa badan terhadap debitor BLBI yang tidak kooperatif yang direncanakan dilakukan pemerintah. Irgan menegaskan bahwa DPP PPP mendukung KPK yang sedang berupaya membongkar kasus-kasus besar di bidang migas, kontrak karya, pembalakan liar, dan sebagainya. Bahkan, DPP PPP sudah membuktikan dukungan tersebut dengan memberhentikan kader-kader yang berperilaku kurang baik dari DPR atau DPRD dan dari keanggotaan partai. DPP PPP juga telah menandatangani Pakta Integritas dan Anti Korupsi di depan Ketua KPK, Mei lalu. Sebagaimana KPK, maka DPP PPP tidak akan kompromi dengan segala pelanggaran tindak pidana korupsi, suap, perilaku tercela, dan sebagainya. Ia berharap tidak ada pihak-pihak, termasuk DPR, mengurangi bahkan mempersempit kewenangan KPK dengan membuat UU yang tidak sejalan dengan semangat pemberantasan korupsi, seperti UU Tipikor atau UU KPK. "Apa yang dilakukan KPK adalah dalam rangka memulihkan dan meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap semua pranata negara, sehingga keinginan membangun bangsa yang bermoral dan bermartabat dapat tercapai," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008