Beirut (ANTARA News) - Menlu Suriah Walid Muallem akan berkunjung ke Beirut Senin, kata seorang pejabat Libanon Minggu, satu pekan setelah kedua tetangga itu setuju untuk membina hubungan diplomatik untuk pertama kalinya. Muallem akan menyampaikan undangan pada Presiden Libanon Michel Suleiman dari timpalan Suriahnya, Bashar al-Assad, untuk berkunjung ke Damakus, lawatan yang pers Libanon katakan akan berlangsung dalam sepekan atau 10 hari. Libanon dan Suriah mengatakan akhir pekan lalu bahwa mereka telah setuju untuk membina hubungan diplomatik, membuka kedutaan besar di kedua ibukota untuk pertama kali sejak kemerdekaan kedua negara itu dari penguasa kolonial Perancis lebih dari 60 tahun lalu. "Diperkirakan bahwa masalah hubungan diplomatik akan muncul dalam kunjungan itu. Kami mengharapkan hal itu akan menandai langkah baru dalam hubungan Suriah-Libanon," kata surat kabar Suriah Al-Watan, yang dekat dengan pemerintah. Koran itu mengatakan dalam kunjungannya Muallem akan membicarakan "cara untuk meningkatkan hubungan yang telah menciptakan keadaan yang baik dengan pemilihan presiden konsensus di Libanon dan pembentukan pemerintah persatuan nasionalnya". Suleiman terpilih sebagai presiden dan pemerintah dibentuk berdasar perjanjian Mei antara mayoritas anti-Suriah yang berkuasa dan oposisi dukungan-Damaskus untuk mengakhiri krisis politik berlarut-larut yang meluap menjadi kekerasan mematikan dan mendorong Libanon ke tepi perang saudara baru. Suriah terus mempunyai pengaruh kuat di Libanon, meskipun negara itu telah menarik tentaranya sebagai buntut dari pembunuhan bekas perdana menteri Libanon Rafiq Hariri pada 2005, mengakhiri kehadiran hampir 30 tahun. Damaskus secara luas dipersalahkan karena ledakan bom yang menewaskan Hairi, tapi membantah terlibat dan memprotes rencana pengadilan PBB untuk mengadili tersangka dalam pembunuhan itu, yang telah memicu bertahun-tahun ketidakstabilan di Libanon. Rencana untuk membina hubungann itu diumumkan pada pertemuan puncak di Perancis untuk meluncurkan Uni Mediterania yang dihadiri oleh Assad, menandai kembalinya ke panggung internasional setelah bertahun-tahun pengucilan diplomatik. Hubungan Perancis-Suriah membeku setelah pembunuhan Hariri, yang adalah teman pribadi pendahulu Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, Jacques Chirac. Dalam pertanda lebih lanjut dari peningkatan hubungan, Sarkozy mengumumkan ia akan berkunjung ke Damaskus September, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008