Samarinda, (ANTARA News)- Seorang warga Desa Santan Ilir, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kaltim, hilang setelah diterkam buaya ketika buang air besar. Kejadian pada Jumat malam sekitar pukul 22. 00 WITA itu membuat korban bernama Anto (20) hilang dan masih dalam pencarian hingga Minggu malam. Tim pencari dibantu tiga orang pawang buaya masih terus melakukan pencarian dengan menelusuri sungai Santan sepanjang 35 kilometer. Informasi yang dihimpun menyebutkan kejadian itu bermula saat buang air besar di Sungai Santan, persis di belakang rumahnya. Ibu korban, Harpiah, kepada wartawan mengaku mendengar teriakan anaknya minta tolong dan sebelum itu terdengar bunyi keras. "Saya langsung ke belakang rumah setelah mendengar suara keras seperti ledakan kemudian terdengar suara Anto minta tolong," kata Harpiah. Harpiah melihat gelembung air dan terjung ke sungai untuk menolong anaknya. "Saya hanya berfikir bagaimana menyelematkan Anto, sehingga tidak memikirkan jiwa saya lagi,"katanya. Namun upaya Harpiah tidak berhasil menemukan tubuh dan buaya yang memangsa anaknya. Sementara, ayah korban, Amiri, mengaku tidak tahu persis peristiwa yang menimpa anak sulungnya itu. "Jarak rumah dengan sungai Santan sekitar lima meter. Saat mendengar suara ribut di belakang rumah, saya langsung ke belakang dan melihat istri saya sudah berada di dalam sungai," kata Amiri yang sedang tidur dan terbangun mendengar istrinya berteriak. Bersama warga, orang tua Anto kemudian melakukan pencarian dengan menelusuri Sungai Santan yang lebarnya mencapai 30 meter tersebut. "Posisi kapal saya yang saya tambatkan sebelumnya sudah berubah. Bambu penyangga tambat tali sudah pecah sehingga kemungkinan suara keras itu berasal dari bambu yang pecah,"ujar kakek Anto, Abdul Fatah yang juga turut melakukan pencarian. Abdul Fatah mengatakan jejak kaki dan badan buaya terlihat jelas di pasir yang berada di bawah jamban. "Buaya itu kemungkinan sudah ada sebelum Anto ke jamban, kemudian menerkam cucu saya. Bisa jadi, bambu itu pecah akibat Anto sempat berpegangan erat namun berhasil diseret,"ungkapnya. Sementara, salah seorang warga Suryanto mengatakan, Minggu siang sekitar pukul 13. 00 WITA, jasad Anto sempat terlihat di Desa Ajjaleng, sekitar lima kilometer dari rumahnya. "Saat didekati, buaya yang diperkirakan menerkam Anto itu, kembali membawanya ke dalam sungai,"ujar Suryanyo. Salah seorang pawang bernama Jumri, mengaku sempat melihat buaya sepanjang enam meter dengan lebar 60 centimeter yang diduga telah memangsa Anto. "Buaya itu masih berada tak jauh dari lokasi tempat dia menekam korban, tetapi kami belum berhasil menangkapnya. Keberadaan jasad Anto juga belum bisa diketahui,"katanya. Dia menduga buaya yang memangsa Anto adalah jenis baldes dengan panjang enam meter dan leber 60 centimeter. Jumri juga menduga buaya itu adalah yang memangsa seorang anak berusia 14 tahun pada 2007 silam. "Buaya jenis ini memang terkenal ganas dan tidak segan-segan memangsa manusia,"ujar pawang yang mengaku pernah menjinakkan buaya serupa di Sangkima dan Teluk Pandan, Kutai Timur. Minggu malam, keluarga Anto melakukan Shalat Gaib agar jasad Anto bisa segera ditemukan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008