Ternate (ANTARA News) - Polisi telah menahan empat orang tersangka terkait kasus pembakaran rumah cagub Maluku Utara Abdul Gafur di Kelurahan Tanah Tinggi Ternate pada Sabtu sore (19/7). "Dalam kasus pembakaran rumah Abdul Gafur tersebut, kami telah memeriksa 12 orang saksi, empat di antaranya yakni MY, AM, MS, dan SH telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Polres Ternate," kata Kabid Humas Polda Malut AKBP Sih Harno di Ternate, Senin. Akibat aksi pembakaran tersebut, empat ruangan rumah Abdul Gafur ludes dilalap api, selain itu enam orang yang saat itu berada di dalam rumah, salah seorang di antaranya anggota Polisi mengalami luka-luka. Menurut Kabid Humas, pihaknya masih terus mengembangkan pengusutan kasus pembakaran rumah Abdul Gafur tersebut dan tidak menutup kemungkinan juga tersangka akan bertambah. Motif dari kasus pembakaran tersebut kini masih terus diselidiki polisi, namun sejumlah kalangan mengaitkan dengan kasus Pilgub Malut, karena massa pelakunya dari pendukung cagub/cawagub Malut lainnya pasangan Thaib Armayin/Gani Kasuba. Khusus mengenai kasus pembakaran rumah Kepala Bappeda Malut DR Muhadjir Marsaoly di kawasan Kelurahan Tanah Tinggi Ternate pada Minggu Subuh, polisi masih menyelidiki. Polisi kini melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap enam orang saksi (identitas belum dijelaskan) terkait dengan kasus pembakaran rumah Muhadjir Marsaoly tersebut, namun dari keenam orang itu belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Rumah Muhadjir Marsaoly diduga dibakar massa dari pendukung Abdul Gafur sebagai tindakan balasan atas kasus pembakaran terhadap rumah Abdul Gafur. "Untuk kasus pengrusakan empat rumah warga lainnya di Ternate, termasuk rumah milik Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba (adik cawagub Gani Kasuba) kini juga masih dalam penyelidikan. Belum ada yang kita tetapkan sebagai tersangka terkait kasus tersebut," katanya. Polda mengimbau masyarakat setempat agar secepatnya menginformasikan kepada polisi kalau mengetahui adanya rencana dari kelompok atau massa tertentu untuk melakukan pembakaran, karena jumlah polisi sangat terbatas dalam upaya mengamankan daerah dari aksi pembakaran itu. Situasi di Kota Ternate sejauh ini masih tetap terkendali, masyarakat masih melakukan aktivitas seperti biasa, namun polisi terlihat semakin meningkatkan keamanan di berbagai tempat strategis, termasuk di rumah Abdul Gafur. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008