Lagi-lagi ini semua kami lakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap pengembangan sektor UMKM
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kota Malang kembali menorehkan prestasi setelah beberapa prestasi yang direngkuh pada tahun ini, yakni Penghargaan Natamukti, dari International Council For Smart Bussines (ICSB) karena keberhasilannya menggerakkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Penghargaan tersebut diterima Wali Kota Malang Sutiaji, Senin, dalam acara bertajuk "Galang UMKM Indonesia 2019" Edisi 4 di IPB Convention Centre, Bogor.

Penghargaan Natamukti diberikan kepada Kota Malang, karena dinilai berhasil dalam memasarkan, mendorong peningkatan kualitas, serta membangun ekosistem UMKM, sehingga bisa bersaing di berbagai tingkatan.

Penghargaan bergengsi dalam bidang UMKM itu diberikan langsung oleh Sekretaris Menteri Koperasi dan UMKM Rully Indrawan didampingi Chairman Markplus Inc, Hermawan Kertajaya.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan saat ini Pemerintah Kota Malang sedang serius dalam menjalankan program UMKM naik kelas sebagai bagian dalam meningkatkan sektor perekonomian masyarakat.

"UMKM naik kelas ini dari yang dulu kategori mikro bisa naik menjadi kecil, yang kategori kecil bisa naik menjadi menengah, semua ini butuh program strategis dan selama ini sudah dijalankan oleh Pemkot Malang," katanya usai menerima penghargaan di Bogor.

Sutiaji mengatakan berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh Pemkot Malang dalam mendongkrak sektor UMKM, di antaranya memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM, membentuk klinik sebagai fasilitasi konsultasi bagi para pelaku industri menengah, kecil, dan mikro, serta membantu memfasilitasi sektor pembiayaan.

"Pelatihan dan klinik tersebut dilakukan agar UMKM memiliki daya saing serta mampu melakukan manajemen produksi dan keuangan dengan baik," ujar dia.

Pemkot Malang juga fokus terhadap pemasaran produk hasil UMKM. Upaya tersebut, dilakukan karena selama ini kualitas produk UMKM Kota Malang tidak kalah dengan daerah lainnya.

"Target kami pemasaran UMKM tidak hanya di Kota Malang, tapi juga pasar regional, bahkan nasional dan internasional (pasar dunia)," ucapnya.

Baca juga: Pemecahan masalah logistik dinilai akan bantu peningkatan kinerja UMKM

Terkait dengan hal itu, Pemkot Malang saat ini sedang menyiapkan mal UMKM sebagai sarana displai produk hasil UMKM. Selain itu, berbagai upaya termasuk menjaga kualitas kontrol serta pengemasan produk juga tengah menjadi fokus pemerintah.

Pemkot Malang, lanjut politikus Partai Demokrat itu, dibantu oleh akademisi dan anak-anak muda kreatif berupaya agar sektor UMKM bisa tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian di Kota Malang.

Saat ini, Pemkot Malang juga sedang menginisasi nota kesepahaman dengan pengelola toko modern agar produk UMKM bisa dipasarkan di gerai, baik di Kota Malang maupun di luar daerah.

"Lagi-lagi ini semua kami lakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap pengembangan sektor UMKM," tuturnya.

Sekertaris Kementerian Koperasi dan UMKM, Rully Indrawan, mengatakan berdasarkan data saat ini sudah ada sekitar 63 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Hal itu membutuhkan peran serta dari pemerintah daerah dalam upaya melakukan pembinaan dan fasilitasi.

Untuk mengatasi stagnasi pertumbuhan ekonomi nasional lima5 persen, kata dia, salah satu upaya yang dilakukan adalah menggerakkan sektor UMKM.

Jika sektor UMKM dioptimalkan, katanya, bisa membantu menaikkan perekonomian hingga 7-9 persen.

"Karena itu, Kementerian Koperasi dan UMKM memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah berhasil membangun iklim UMKM serta memberikan bantuan dan fasilitasi terhadap UMKM sebagaimana dilakukan oleh Pemkot Malang," katanya.

Baca juga: UMKM Batik Lampung berdayakan kaum disabilitas
Baca juga: Bank Indonesia perkenalkan ekonomi digital kepada UMKM

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019