"Sampai sekarang tidak ada pembicaraan terkait rencana pemekaran wilayah Kota Yogyakarta," ujar Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat .
Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah pesan berantai beredar di layanan pesan daring WhatsApp mengenai pemekaran Kota Yogyakarta.

Pesan tersebut menyatakan bahwa Kota Yogyakarta akan diperluas dengan memasukkan desa-desa di Bantul dan Sleman, selain juga akan ada beberapa kecamatan baru di Kota Yogyakarta termasuk kecamatan yang saat ini secara batas wilayah masuk dalam Kabupaten Sleman dan Bantul.

Klaim: Kota Yogyakarta akan mengalami pemekaran
Rating: Salah/Disinformasi

Penjelasan:
Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut pesan berantai (broadcast) terkait rencana pemekaran kota dengan memasukkan sejumlah desa di Kabupaten Sleman dan Bantuk tersebut merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

"Sampai sekarang tidak ada pembicaraan terkait rencana pemekaran wilayah Kota Yogyakarta," ujar Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat di Yogyakarta, Kamis (3/10).

Octo mengaku tidak mengetahui asal-usul atau pihak yang membuat broadcast tersebut dan dasar yang dijadikan sebagai sumber informasi yang kemudian menyebar luas ke masyarakat.

Meski demikian, Octo mengatakan bahwa jika informasi bohong mengenai pembagian wilayah tersebut menggambarkan mengenai aglomerasi Kota Yogyakarta dengan wilayah sekitarnya.

"Seperti di dalam broadcast yang menyebar, wilayah luar Kota Yogyakarta memiliki keterhubungan yang erat dengan wilayah perbatasan," ujarnya.

Namun ia menegaskan bahwa dari berbagai rapat dan koordinasi yang dilakukan di tingkat Pemerintah DI Yogyakarta, tidak ada kegiatan atau rencana pemekaran kota.
 
Tangkap layar Laporan Isu Hoaks Harian Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tentang isu pemekaran Kota Yogyakarta.


Cek Fakta : Pemkot Yogyakarta: "broadcast" pemekaran wilayah tidak benar

 

Pewarta: Tim JACX dan Kominfo
Editor: Panca Hari Prabowo
Copyright © ANTARA 2019