Denpasar (ANTARA News) - Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan BKKBN Drs Pranyoto MSC menegaskan, Bali dalam pelaksanaan keluarga berencana (KB) tidak pernah diragukan, karena selama ini selalu menempati urutan pertama tingkat nasional. "Keberhasilan Bali mengukir prestasi di tingkat nasional tidak lepas dari peran lembaga adat yang terhimpun dalam lingkungan banjar (dusun)," kata Deputi KS dan PP BKKBN Drs Pranyoto MSC pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional XV dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat V tahun 2008 tingkat Propinsi Bali yang dipusatkan di Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa. Ia mengatakan, berkat keberhasilan tersebut menjadikan Bali pada posisi terdepan di dalam memacu pembangunan KB di Indonesia, sekaligus mengendalikan pertumbuhan penduduk di Nusantara. "Pola yang diterapkan Bali dalam merangkul peranserta masyarakat menyukseskan program KB akan dilaksanakan di daerah lain di Indonesia, sesuai kondisi setempat," ujar Pranyoto. Ia menambahkan, dalam gerakan porgam KB bersama Yogyakarta dan Sulawesi utara selalu menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Hasil mini survei Indonesia yang dilaksanakan BKKBN tahun 2007 menunjukkan kesertaan ber-KB pasangan usia subur (PUS) di Bali melebihi rata-rata nasional. Kepesertaan KB terhadap PUS tingkat nasional hanya rata-rata 65,9 persen, padahal Bali telah mencapai 77,7 persen. Keberhasilan tersebut berkat peranserta dan dukungan seluruh lapisan masyarakat Bali, khususnya pasangan usia subur untuk secara sadar dan bertanggung jawab menggunakan alat kontrasepsi mantap dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk. Selain itu juga berkat dukungan semua instansi pemerintah, swasta dan lembaga swadaya masyarakat, ujar Pranyoto. BKKBN Bali mencatat akseptor KB 512.985 orang atau 82,84 persen dari 619.274 pasangan usia subur (PUS). Kepesertaan KB dengan menggunakan kontrasepsi mantap itu, termasuk diantaranya 51.900 pasang akseptor baru yang dicapai selama tahun 2007. Akseptor KB tersebut hampir 98 persen melibatkan peran wanita (istri) dan andil pria (suami) dalam menyukseskan program KB masih relatif kecil, Keberhasilan program KB tidak bisa diraih dalam waktu singkat, namun merupakan investasi jangka panjang, yang dapat dilakukan dalam mewujudkan keluarga berkualitas(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008