Surabaya (ANTARA News) - Identitas empat jenazah korban pembunuhan yang dilakukan Ferry Idham Henryansah alias Ryan (34) pada dua lubang di belakang rumahnya di Jl Melati RT-03 RW-07, desa Jatiwates, kecamatan Tembelang, Jombang hingga Selasa siang, masih kabur. "Kami masih melakukan identifikasi dan otopsi pada satu dari empat jenazah korban pembunuhan Ryan, bahkan otopsi itu masih belum selesai, karena kami mementingkan ketelitian," kata ahli forensik RS Bhayangkara HS Sjamsoeri Mertojoso Mapolda Jatim, Kompol dr Hery Wijatmoko SpF. Ia mengemukakan hal itu dalam konferensi pers bersama Direkrim Polda Jatim Kombes Pol Rusli Nasution, Direskrim Polda Metro Jaya Kombes Pol Carlo Tewu, Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Rudy Herdisampurno, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti, dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana. Menurut Hery, otopsi yang melibatkan ahli forensi dari ahli Forensik dan Antropologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu memprioritaskan satu jenazah yang ditunggui keluarga, karena jenazah diduga kuat anggota keluarganya. "Jenazah yang sudah kami otopsi itu berjenis kelamin laki-laki. Kondisinya relatif utuh, tapi ada jejak kekerasan dengan benda tumpul di kepala," katanya. Semalam, katanya, keluarga jenazah sudah datang untuk mengecek kebenaran jenazah yang dimaksud adalah Aril Somba Sitanggang asal Malang yang telah dilaporkan hilang bulan Mei 2008. Jenazah yang diduga Aril dengan usia sekitar 30-40 tahun itu akan dicek lima ciri khas yakni ciri medis, dental (gigi), sidik jari, properti (baju, celana, celana dalam, sabuk, kaos kaki), dan fotografi. Senada dengan itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan kondisi tersangka Ryan masih labil, karena itu keterangannya perlu dicek dengan realitas di lapangan. "Ada benar-nya juga keterangan tersangka, tapi kami perlu melakukan penggalian untuk memastikan, sebab kondisi tersangka tampak labil. Hasilnya, kami menemukan tiga mayat dalam satu lubang dan satu mayat lagi dalam lubang lain," katanya. Hingga kini, katanya, petugas forensik masih memprioritaskan satu jenazah karena ada data pembanding dari keluarga yang datang, tapi hal itu pun masih belum tuntas. "Tapi, kami tetap tidak berani memastikan identitas sebelum otopsi benar-benar selesai, karena tersangka masih labil dan keterangannya masih mungkin tidak benar. Nama-nama yang mencuat ke permukaan adalah pengakuan tersangka yang perlu dibuktikan," katanya. Keempat jenazah tiba dari Jombang ke RS Bhayangkara HS Sjamsuri Mertojoso, Mapolda Jatim pada Senin (21/7) pukul 18.15 WIB untuk dilakukan otopsi, bahkan penyidik Polda Jatim juga sempat memeriksa tersangka Ryan di Mapolda Jatim. Ryan adalah tersangka kasus mutilasi Heri Santoso yang tujuh potongan tubuhnya ditemukan di Jl Kebagusan, Jakarta Selatan pada 12 Juli 2008, kemudian keterangan tersangka dikembangkan ke Jombang atas laporan masyarakat tentang anaknya yang hilang.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008