Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) melakukan perombakan organisasi guna menjawab tantangan yang lebih berat pada masa datang. Kepala BP Migas R Priyono saat melantik sejumlah pejabat baru BP Migas di Jakarta, Selasa mengatakan, tujuan reorganisasi adalah menaikkan produksi minyak dan mengefisienkan biaya termasuk menekan cost recovery. "Tantangan ke depan semakin berat, pejabat BP Migas mesti bekerja lebih profesional lagi," katanya. Ia juga berharap, melalui reorganisasi dapat mengangkat citra kegiatan minyak yang sekarang dipandang negatif. Reorganisasi kali ini mencakup dua bagian yang penting yakni operasi serta finansial, ekonomi dan pemasaran. Eddy Purwanto yang sebelumnya Deputi Finansial, Ekonomi, dan Pemasaran menjabat Deputi Operasi menggantikan Dody Hidayat yang memasuki masa pensiun. Sedangkan, pengganti Eddy adalah Djoko Harsono yang sebelumnya Tenaga Ahli BP Migas. Turut pula dilantik Gde Pradnyana sebagai Tenaga Ahli BP Migas. Langkah reorganisasi lain, Priyono menambahkan, adalah menugaskan pejabat setingkat kepala divisi di sejumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sebagai vice president (VP). "Tujuan penugasan ini adalah mempercepat proses administrasi, sehingga proyek juga berjalan makin cepat," katanya. Selain juga, lebih meningkatkan pengawasan dan perlunya menjaga aset negara yang dikelola KKKS. Menurut dia, pejabat tersebut akan ditempatkan di KKKS yang memiliki proyek besar seperti Chevron, ConocoPhillips, ExxonMobil, dan BP. Pada pelantikan tersebut, Priyono melantik Bambang Prabowo, Heru Djoni Putranto, Taslim Z Yunus, dan Mulyani Wahyono sebagai VP di KKKS. Priyono juga mengatakan, BP Migas akan menambah dua VP lagi dalam 1-2 minggu ke depan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008