Pangkalpinang (ANTARA News) - Sejumlah sopir truk di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), terpaksa tidur di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah itu untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Di sejumlah SPBU di dalam Kota Pangkalpinang, Selasa malam terlihat puluhan truk berjejer di pingir jalan di kawasan SPBU. Sopirnya tidur di dalam mobil, sambil menunggu pasokan BBM dari Pertamina, pada Rabu pagi (23/7) sekitar pukul 10.00 WIB. "Saya memilih tidur di kawasan SPBU, supaya besok (Rabu), pagi-pagi bisa mengisi minyak lebih awal sehingga tidak terjebak antre berjam-jam," ujar Syafril, seorang sopir truk di Pangkalpinang. Ia mengatakan, kondisi seperti itu sudah dialaminya dalam seminggu terakhir akibat semakin sulitnya mendapatkan minyak di SPBU. Hal serupa juga dilakukan Cadoy, sopir truk yang mengaku membawa bahan sembako ke sejumlah kabupaten di daerah itu. Ia terpaksa tidur di SPBU karena kehabisan bahan bakar, sementara persediaan BBM di SPBU pun kosong. "Bahan bakar truk semakin menipis, tidak cukup untuk pulang ke rumah di Sungailiat, Kabupaten Bangka. Namun ketika saya hendak mengisi BBM di SPBU, ternyata persediaan kosong sehingga terpaksa tidur di SPBU menunggu datangnya pasokan BBM dari Pertamina, besok pagi," ujarnya. Kelangkaan BBM di Pangkalpinang, betul-betul semakin parah terutama dalam tiga hari terakhir. Bahkan, sejak sore tadi, praktis persediaan BBM baik di SPBU maupun di kios-kios pedagang BBM eceran mengalami kekosongan minyak. "Motor saya terpaksa di dorong karena kehabisan bensin.Biasanya di sepanjang jalan, selalu tersedia bensin eceran, namun malam ini kosong," ujar Bahori, warga Pangkalpinang yang terpaksa mendorong motornya untuk pulang ke rumah, karena kehabisan bensin. Bahori mengaku,harus mendorong motor sekitar 5 km untuk bisa sampai ke rumah. Sementara itu, petugas SPBU di kawasan A Yani, Rony, mengatakan, persediaan BBM sudah habis sejak siang tadi karena pasokan dari Pertamina hanya lima ton. "Hari ini cuma dipasok lima ton, biasanya 10 ton. Sedangkan 10 ton saja tidak cukup, apalagi lima ton karena permintaan BBM semakin hari kian meningkat," ujarnya. Sementara itu, Dody, pedagang eceran bensin di kawasan Pangkalbalam, sekitar 500 meter dari Pelabuhan Pangkalbalam, mengatakan, akhir-akhir ini semakin susah mendapatkan BBM di SPBU sehingga stok minyak di kios miliknya terbatas. "Saya hanya dapat sekitar 30 liter sehari, biasanya mencapai 70 liter karena persediaan BBM di SPBU cepat habis, sehingga berpengaruh terhadap persediaan bensin eceran. Apalagi malam hari,jelas lah bensin eceran sudah habis," ujarnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008