Lisabon, (ANTARA News) - Mantan pemain internasional Portugal Joao Pinto, satu dari ksejumlah pemain yang disebut sebagai generasi emas, mengakhiri karirnya yang sudah berlangsung selama 20 tahun di Lisabon, Selasa. Pinto (36) -- yang bersama dengan para pemain seperti Luis Figo, Pauleta, Rui Costa dan Fernando Couto membentuk kesatuan menjadi tulang punggung tim yang meraih gelar juara dunia bagi pemain di bawah usia 20 tahun (U20) pada tahun 1989 dan 1991 -- mengatakan ia telah menerima sejumlah tawaran namun telah memutuskan bahwa ia lebih baik istirahat terlebih dahulu. "Saya hanya akan berterima kasih kepada ... sepak bola," ujar Pinto, yang menang pada penampilan terakhirnya tahun 2002 setelah menjalani pertandingan internasional sebanyak 81 kali. "Tidak mungkin menyebutkan nama orang satu-per-satu, tetapi saya juga ingin berterima kasih dengan rekan-rekan saya sesama pemain bola, baik yang menjadi teman dan lawan saya," tambah Pinto, yang menghentikan kontraknya dengan Sporting Braga pada Februari lalu. Pinto, yang putra sulungnya, Tiago, akan memainkan debut divisi pertamanya bersama Trofense yang baru terpromosi, memulai karirnya dengan Boavista tetapi namun menandatangani kontrak panjang dengan Benfica dan Sporting Lisbon - yang menjadi juara nasional dengan mantan pemainnya itu pada 1994 dan klub yang disebutkan terakhir pada 2002. "Kendati menerima sejumlah tawaran ... Saya telah memutuskan untuk mengakhiri karir bermain saya, karena saya yakin saat seperti itu sudah tiba," katanya. "Saya akan berusia 37 tahun dan kemapuan fisik serta mental saya sudah tidak seperti dulu lagi." Ketika ditanya masa depan seperti apa yang diidamkannya, Pinto mengatakan ia belum memutuskan apa pun, walaupun demikian, ia akan melanjutkan perannya sebagai wakil presiden dari persatuan pesepak bola profesional. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008