Tokyo (ANTARA News) - Pemerintah Vietnam meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia membantu Hanoi memberantas kejahatan korupsi yang kini sedang digalakkan pemerintahnya, sebagai upaya mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Vietnam yang terus melaju belakangan ini. Demikian disampaikan Dubes RI untuk Vietnam Pitonoi Purnomo kepada Antara di Tokyo, Rabu, melalui telepon genggamnya, sesaat setelah mendampingi Ketua KPK Atasari Azhar bertemu Wakil PM Vietnam Truong Vinh Trong dan Kepala Government Inspectorate-GI (lembaga setara KPK) Tran Van Truyen di Hanoi. Ketua KPK tiba di Vietnam Selasa (22/7) atas undangan badan anti korupsi negara tersebut, sebagai realisasi dari "mutual legal assistance" (MLA) yang ditandatangani pimpinan kedua negara pada 8 Agustus 2007. Kunjungan kerja Antasari akan berakhir pada Kamis (24/7). Dalam pertemuan dengan pimpinan GI, atau Inspektorat Pemerintahan Vietnam, Kepala GI Vietnam Tran van Truyen menyampaikan, upaya pemberantasan korupsi menjadi penting dalam upaya mendukung iklim investasi yang kondusif dan pada akhirnya berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi Vietnam. Truyen juga mengharapkan agar KPK dan GI dapat saling melakukan pertukaran keahlian maupun informasi bagi upaya pemberantasan korupsi, khususnya di Vietnam. Usai pertemuan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan kehormatannya ke Wakil Perdana Menteri Truong Vinh Truong. Pada kesempatan itu, Wakil PM mengakui pemberantasan korupsi merupakan upaya yang sulit tetapi sangat penting karena mempunyai dampak terhadap pertumbuhan ekonomi negara. "Upaya pemberantasan korupsi di Vietnam dilakukan secara bertahap mulai dari upaya pencegahan hingga pemberantasan korupsi itu sendiri. Untuk itu perlu mendapat dukungan banyak pihak," kata Truong, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Steering Committee Anti Korupsi Vietnam. Sementara itu, ketua KPK Antasari Azhar mengatakan, Indonesia terus mengikuti perkembangan pemberantasan korupsi di Vietnam, mengingat pertumbuhan ekonomi Vietnam yang tengah meningkat pesat beberapa tahun belakangan ini. "Indonesia dan Vietnam kiranya dapat menjadi perintis dalam upaya pemberantasan korupsi di kawasan maupun di dunia," kata Antasari seperti dikutip Dubes Pitono. Selanjutnya kedua belah pihak mengharapkan agar kerjasama kedua negara di bidang pemberantasan korupsi dapat terus ditingkatkan di masa mendatang. Kunjungan Ketua KPK tersebut berlangsung di kala pemerintah Vietnam menggalakkan upaya memberantas korupsi. PM Vietnam Nguyen Tan Dung pada pertemuan Steering Committee Anti Korupsi ke-7 Vietnam bahkan meminta masyarakat dan swasta untuk mendukung upaya tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008