Srinagar, India (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya sembilan orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas akibat kekerasan baru di Kashmir India pada Kamis, kata pejabat. Serangan granat oleh tersangka pejuang di kota utama Kashmir India, Srinagar, menewaskan lima orang --di antara mereka seorang wanita dan seorang bocah-- serta sembilan lagi luka, kata polisi. Pada serangan terpisah, pejuang menewaskan seorang mantan pemberontak dan tiga di antara anggota keluarganya, termasuk istri dan puterinya, dalam pembunuhan diduga balas dendam, kata pejabat. Jurubicara polisi menyatakan korban itu, Ghulam Hussain, adalah bekas anggota kelompok utama pejuang daerah sengketa itu, Hizbul Mujahidin pendukung Pakistan, yang menyerah pada 2004, yang membuatnya masuk sasaran tembak pejuang. AFP melaporkan, ia tewas di daerah Doda, sekitar 170 kilometer selatan Srinagar. Di antara yang tewas terdapat kemenakan laki-laki Hussain, yang berumur empat tahun, kata polisi. Pembunuhan balas dendam umum terjadi di Kashmir, dengan bekas pejuang, politisi pendukung India dan warga diduga mata-mata untuk tentara India menjadi sasaran pejuang. Pemberontakan terhadap kekuasaan India di Kashmir, yang dimulai pada 1989, menewaskan lebih dari 43.000 orang. Pejuang meningkatkan kegiatan mereka di Jammu dan Kashmir baru-baru ini, menewaskan sedikit-dikitnya 13 orang dan melukai lebih dari 40 di berbagai kejadian sejak Minggu. Sumber sandi menyatakan lebih banyak serangan diperkirakan terjadi menjelang pemilihan umum majelis, yang dijadwalkan berlangsung pada November. Hizbul Mujahidin adalah kelompok pejuang berpangkalan di negara tetangga, Pakistan, kata lembaga sandi India. Negara nuklir bertetangga, India dan Pakistan, mengalami tiga kali perang sejak kemerdekaan mereka dari kekuasaan Inggris pada 1947. Dua di antaranya mengenai Kashmir. Kedua negara itu saat ini berunding untuk menyelesaikan perselisihan, termasuk pertikaian tentang Kashmir. Sembilan tentara India tewas dan 16 lagi luka pada ahir pekan lalu sesudah bus mereka dihantam bom rakitan di wilayah Kashmir Himalaya, kata tentara. Serangan itu paling mematikan kedua terhadap pasukan bersenjata India di negara bagian terbagi tersebut sejak India dan Pakistan memulai perdamaian pada Januari 2004. "Sembilan korban tewas," kata jurubicara tentara India Neha Goel, yang menambahkan bahwa 12 lebih tentara lain luka akibat ledakan di Narabal di pinggiran ibukota musim panas Kashmir India, Srinagar, itu. Pejabat polisi menyatakan sembilan orang tewas dan 16 lagi luka sesudah bus mereka melindas ranjau itu. "Teroris memasang IED (bom rakitan) di bawah tanah di jalan, yang telah diperbaiki," kata Goel, yang menambahkan bahwa bom itu meledak sesudah bus, bagian dari iringan besar tentara, melindasnya. Kelompok gerilyawan Hizbul Mujahidin mengaku bertanggungjawab atas serangan itu melalui telpon pada Curent News Service setempat. Tentara itu sedang melakukan perjalanan dari Uri, yang berbatasan dengan Kashmir, yang diperintah Pakistan, ke markasbesar tentara India di Srinagar. Ledakan itu menghantam bus tentara, menggulingkannya ke samping dan memecahkan kaca jendela enam kendaraan lain, kata sejumlah saksi. Koban tewas dan luka dibawa ke rumahsakit utama tentara India di Srinagar. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008