Cirebon (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto optimistis bahwa jalan tol ruas Kanci-Pejagan yang menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah, sudah bisa dioperasikan Juli 2009. Djoko usai meninjau perkembangan pengerjaan jalan tol Kanci-Pejagan di Desa Bojong, Losari, Brebes, Jumat, menyatakan keyakinannya bahwa jalan tol sepanjang 35 kilometer itu selesai sesuai kontrak. Djoko yang didampingi Dirjen Bina Marga Hermanto Dardaka, menyatakan bahwa waktu pengerjaan jalan tol Kanci-Pejagan lebih banyak tersita untuk proses pembebasan tanah, sementara pekerjaan fisik berjalan lebih cepat dari perkiraan. "Dari pantauan udara terlihat aktifitas alat berat dari beberapa titik terus bekerja, dari laporan Pimpro tadi jumlah armada truk yang terlibat mencapai 200 unit dan puluhan alat berat," katanya. Terkait proses pembebasan lahan, Djoko mengungkapkan, tinggal 4 persen dari seluruh kebutuhan lahan yang belum dibebaskan. "Pembangunan jalan termasuk tol merupakan kewajiban Pemerintah, hanya karena anggaran terbatas maka diserahkan kepada swasta, sementara dana yang ada bisa digunakan untuk yang lain seperti membangun jalan di luar Jawa dan pembangunan waduk Jatigede," katanya. "Sesuai aturan Kepres, jika masyarakat masih menolak maka bisa dilakukan konsinyasi ganti rugi di Pengadilan, namun saya berharap pembebasan tanah yang tersisa bisa dilakukan dengan neogosiasi langsung terhadap masyarakat," katanya. Dalam kesempatan itu, Djoko juga mengimbau PT Semesta Marga Raya (SMR) selaku investor yang membanguan jalan tol Kanci-Pejagan agar senantiasa melibatkan pengusaha lokal untuk turut berpartisipasi dalam proses pembangunan seperti pengerjaan pengurugan tanah atau pembuatan gorong-gorong. "Ini sudah menjadi janji pemerintah untuk melibatkan pengusaha lokal. Namun, tentunya pengusaha lokal itu harus ditunjang dengan profesional kerja yang baik dan bisa membuat hasil kerja yang bagus," kata Djoko yang pernah menjadi Pimpro Prosida di Cirebon tahun 1983. Waktu Dekat Sementara itu Dirut PT Semesta Marga Raya (SMR) Harya Mitra Hidayat menegaskan, luas tanah yang belum dibebaskan sekitar 10 hektar atau sepanjang 3,35 kilometer tersebar di beberapa titik, namun ia yakin dalam waktu dekat bisa diselesaikan. Menurut Pimpinan Proyek (Pimpro) Konstruksi Tol Kanci-Pejagan Toto Sumarna, pembangunan jalan tol ini dimulai sejak Juni 2008 hingga bulan Juli 2009 atau selama 14 bulan. Pekerjaan dibagi dalam dua tahap, tahap pertama Juni hingga Desember 2008 dan tahap kedua mulai Januari hingga Juli 2009. "Kebutuhan tanah urugan dalam pembangunan tol ini mencapai 6,5 juta meter kubik yang diambil dari beberapa daerah di wilayah Kabupaten Cirebon, dan Brebes Jawa Tengah," katanya. Setelah melakukan kunjungan, sekitar pukul 10.30 WIB rombongan Menteri PU yang menggunakan dua helikopter meninggalkan lokasi untuk melakukan kunjungan kerja ke waduk Jati Gede di Sumedang. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008