Makassar, 27/7 (ANTARA) - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah ricuh dan bentrok dengan aparat polisi di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Minggu. Ratusan HMI mahasiswa HMI yang akan menggelar kongres di Palembang pada 28 Juli ini, memaksa petugas untuk diperkenankan naik ke KM Lambelu yang akan menuju ke Palembang. Namun aparat kepolisian dan beberapa petugas dari PT Pelni tidak mengizinkan para mahasiswa itu untuk naik ke kapal tersebut dengan alasan bahwa para mahasiswa tidak memiliki tiket dan ada di antara mereka yang tidak membayar tiket secara penuh. Namun ratusan mahasiswa tersebut, tetap juga memaksa agar bisa naik ke KM Lambelu. Aksi saling dorong pun tidak dapat dihindari. Kaca ruangan tunggu di Pelabuhan Soekarno-Hatta pecah karena ratusan mahasiswa ini bersikeras menerobos `pagar ayu` dari Polresta Pelabuhan Makassar yang dibantu dengan sejumlah buruh pelabuhan. "Kami telah bertemu dengan Kepala Perhubungan Laut Makassar dan sepakat untuk memberikan kami potongan harga tiket sebesar 50 persen. Atas dasar inilah, kami datang ke Pelabuhan untuk diberangkatkan namum pihak petugas melarang kami dan mengharuskan kami membayar penuh harga tiket," jelas Ketua cabang HMI Makassar, Saharuddin. Sebelum terjadi aksi saling dorong, petugas PT Pelni mengajak dua orang perwakilan mahasiswa untuk berunding, namun ratusan mahasiswa yang berada di luar pelataran Pelabuhan Makassar menganggap itu sebagai proses untuk mengulur-ulur waktu karena KM Lambelu sudah akan berangkat. "Kami sudah berada di Pelabuhan sejak pagi Pukul 09.00 Wita. tetapi petugas malah melarang kami masuk dan mengajak dua orang perwakilan dari kami untuk berunding saat kapal hendak berangkat sejam kemudian," kata salah seorang anggota HMI Makassar, Zulfikar. Menurut petugas PT Pelni, Syarifuddin, pihkanya sengaja tidak mengizinkan para mahasiswa tersebut naik ke kapal karena belum memiliki tiket. Bahkan diakui bila PT Pelni belum mengetahui ada pemotongan harga tiket dari pimpinan. Sementara itu, Kapolresta Pelabuhan Makassar, AKBP Sri Rejeki mengatakan, pihaknya kini sedang meminta keterangan dari perwakilan mahasiswa tersebut.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008