Ankara, (ANTARA News) - Presiden Turki Abdullah Gul pada Minggu mengutuk keras dua ledakan bom di Istanbul yang menewaskan 14 orang (menurut AFP, 15, dan Reuters, 13), dan melukai 140 orang lagi pada Minggu. Gul mengeluarkan pengutukan tersebut tak lama setelah dua ledakan terjadi di daerah pertokoan sibuk di wilayah Gungoren di kota terbesar di Turki, Istanbul, Minggu larut malam. Gubernur Istanbul Muammer Guler menyebut kedua ledakan itu sebagai "aksi teror", dan mengatakan, "Dapat dipastikan bahwa ini adalah serangan teror." Sebagaimana dikutip stasiun televisi swasta Turki, NTV, Guler mengatakan kedua bom tersebut ditempatkan di tempat sampah dan meledak di daerah pertokoan sibuk itu, tempat sejumlah orang sedang berjalan pada akhir pekan musim panas. NTV menayangkan gambar ambulan sedang membawa korban cedera serius ke rumah sakit di dekat tempat kejadian setelah kedua ledakan tersebut. Korban tewas oleh ledakan kedua, setelah satu ledakan kecil di tempat telefon membuat orang-orang menghampiri tempat itu, kata laporan tersebut. Korban cedera meliputi 15 orang yang menderita luka parah dan dikirim ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh perawatan medis. Berikut ini adalah kronologi beberapa pemboman dan serangan besar belakangan ini di Turki: - 15 November 2003, tiga puluh orang tewas dan 146 orang lagi cedera, ketika beberapa bom mobil mengguncang sinagoga di Istanbul. Pemerintah menyebutkan dua pria dari Turki tenggara sebagai pembom bunuh diri, dan menyatakan serangan tersebut memiliki ciri khas jaringan Al-Qaeda. - 20 November 2003, tiga-puluh orang tewas dan banyak lagi cedera dalam dua ledakan di Istanbul. Sebagian markas besar HSBC Bank hancur. Konsulat Inggris rusak. Al-Qaeda menyatakan bertanggung jawab atas serangan 15 dan 20 November itu. - 24 Juni 2004, empat orang tewas dan 15 orang cedera dalam satu ledakan di Istanbul, sebelum Presiden AS George W. Bush dijadwalkan tiba di kota tersebut. - 2 Juli 2005, enam orang tewas dan 15 orang cedera setelah satu bom yang dipasang oleh gerilyawan Kurdi meledak di satu kereta antara kota Elazig di bagian timur dan Tatvan di provinsi Bingol di negeri itu. - 6 Juli 2005, satu bom merobek minibus di tempat pelancongan Kusadasi di bagian barat Turki, dan menewaskan lima orang, termasuk seorang perempuan Inggris serta satu perempuan Irlandia. - 13 Februari 2006, enam orang cedera, satu serius, setelah satu bom meledak di pasar swalayan di Istanbul. Elang Pembebasan Kurdistan (TAK) menyatakan bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan berjanji akan melancarkan serangan lain. - 25 Juni 2006, satu ledakan mengguncang daerah pariwisata sekitar 100 kilometer di sebelah timur tempat pelancongan Antalya di Turki selatan, menewaskan empat orang dan melukai 28 orang lagi. TAK menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. - 27 Agustus 2006, sepuluh warganegara Inggris dan enam orang Turki cedera ketika minibus yang mereka tumpangi diledakkan di kota pelancongan Marmaris di pantai Laut Tengah. Lima orang lagi cedera akibat dua bom lain. - 28 Agustus 2006, tiga orang tewas dan 87 orang cedera dalam ledakan di Antalaya, Turki selatan. TAK menyatakan bertanggung jawab. - 12 September 2006, satu ledakan bom menewaskan 10 orang, delapan di antara mereka anak kecil, di dekat satu taman di Diyarbakir, kota tujuan wisata terbesar di Turki di wilayah yang kebanyakan warganya adalah orang Kurdi. - 22 Mei 2007, enam orang Turki tewas dalam pemboman bunuh diri di pintu masuk pusat perbelanjaan di wilayah bersejarah Ulus, Ankara. Sembilan-puluh-satu orang cedera. - 3 Januari 2008, satu serangan bom terhadap kendaraan layanan militer di luar satu sekolah menewaskan lima mahasiswa dan melukai 110 orang lagi di Diyarbakir. - 9 Juli 2008, tiga personil polisi tewas dalam penembakan di luar konsulat AS di Istanbul. - 27 Juli 2008, sedikitnya 13 orang tewas dan tak kurang dari 100 orang cedera ketika dua bom meledak di pusat pertokoan Gungoren di Istanbul. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008