Surabaya (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Herman S Sumawiredja menilai tersangka Verry Idham Henryansah alias Ryan (34), yang membunuh 11 orang di Jombang dan Jakarta, mengalami psikopat (minimnya empati dan kontrol perilaku) dengan motif ekonomi. "Masalahnya, psikopat dengan motif ekonomi, karena di rumahnya banyak ditemukan barang yang dirampas Ryan dari korban," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja di Surabaya, Senin, usai meninjau TKP (tempat kejadian perkara) di Jombang dengan helikopter. Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti usai mendampingi Kapolda Jatim ke Jombang menegaskan bahwa ke-11 korban Ryan adalah Aril Somba Sitanggang (Malang, Jatim), Vincentius Yudi Priono (Wonogiri, Jateng), dan Guruh Setio Pramono (Nganjuk, Jatim). Sementara itu, seorang lagi bernama Graddy yang semula diduga ras Eropa (kukaoit) ternyata berdarah Manado (marga Tumbuan). Untuk enam korban yang baru digali masih teridentifikasi lima orang, karena seorang diduga korban pertama yang dibunuh pada 2006, sehingga tersangka lupa. Lima korban yang terbaru adalah Agustinus alias Wawan (28) yang dibunuh pada Agustus 2007, dan Muhammad Akhsoni alias Soni (29) yang dibunuh pada Nopember 2007. Selain itu, Zainal Abidin alias Zeki (21) yang dibunuh pada Januari 2008, serta Nanik Hidayati (23) dengan anaknya Silvia Ramadani Putri (3) yang dibunuh pada April 2008. "Semua korban dikubur di belakang rumah di desa Jatiwates, kecamatan Tembelang, Jombang, Jatim, seperti empat korban sebelumnya. Untuk korban baru belum diketahui asal-usulnya dari mana," katanya. Sebelumnya, Ryan membunuh dan memutilasi teman dekatnya Heri Santoso hingga tujuh potongan di Depok, kemudian dibuang di Jl Kebagusan, Jakarta, dan terungkap pada 12 Juli 2008. Kasus mutilasi itu diduga bermotif cemburu. Dalam pertemuan dengan tersangka Ryan di Jombang, katanya, Kapolda Jatim sempat menasehati Ryan bahwa membunuh adalah berdosa karena itu dia harus jujur tentang siapa saja orang yang dibunuhnya. "Ryan sempat mengaku kepada pak Kapolda bahwa dirinya tidak jujur karena takut, namun Kapolda meminta Ryan untuk selanjutnya tetap jujur agar mempermudah proses pemeriksaan dirinya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008