Jakarta (ANTARA News) - Pemegang kendali penyediaan listrik nasional, PT PLN (Persero), menandatangani 6 perjanjian kredit untuk mendanai pembangunan 13 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tersebar di beberapa daerah. Ke-13 pembangkit yang akan didanai dari kredit senilai Rp10 triliun itu adalah PLTU yang berada di Pacitan, Teluk Naga, Pelabuhan Ratu, Lampung, Sumut, NTB, Gorontalo, Sulut, Kepri, NTT, Sultra, dan Labuan. "Total kapasitas dari 13 PLTU itu mencapai 4.353 MW sementara nilai kreditnya mencapai Rp10 triliun atau equivalen dengan sekitar 1,1 miliar dolar AS, dengan bilateral dan sindikasi bank-bank lokal," kata Wakil Direktur PLN Rudiantara di Jakarta, Selasa. Penandatanganan pinjaman ini merupakan kelanjutan dari dua fasilitas kredit dalam denominasi dolar AS dari China Exim Bank yang telah diselesaikan Januari 2008. Lima fasilitas kredit dalam rupiah dan dolar AS dari perbankan domestik telah dilakukan pada April 2008, demikian juga dengan satu fasilitas kredit denominasi dolar AS dari Konsorsium Bank of China pada Mei 2008. Pinjaman-pinjaman Rupiah itu didukung oleh jaminan pemerintah yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan. Pinjaman rupiah untuk PLTU Labuan lah yang ditandatangani hari ini. Kredit tersebut merupakan kredit investasi rupiah jangka panjang yang diperoleh dari bank lokal dan merupakan yang pertama bagi PLN dalam pendanaan sarana ketenagalistrikan. Secara lebih rinci dijelaskan bahwa Bank Mega mendanai pembangunan PLTU di Pelabuhan Ratu, Lampung, Sumut, NTB, Gorontalo, Sulut, Kepri, NTT, Sultra, dan Kalteng. Bank Bukopin mendanai pembangunan di Pacitan dan Teluk Naga, sedangkan BNI menjadi "coordinating arrenger" dan leader sindikasi dengan BRI dalam sindikasi itu. Fasilitas pinjaman diberikan dalam jangka 13 tahun (Bukopin), dan 10 tahun (BNI dan Bank Mega) termasuk 3 tahun masa penarikan dan masa tenggang. "Dengan ditandatangani paket pinjaman ini, pendanaan rupiah dan dolar AS untuk 4 PLTU di Jawa akan terpenuhi, sedangkan untuk sebagian proyek di luar Jawa akan didanai dari sisa hasil global bond PLN sebelumnya," kata Rudi. Proyek-proyek yang didukung oleh pendanaan rupiah hari ini merupakan bagian dari 35 PLTU baru yang berlokasi di Jawa dan luar Jawa. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008