Beijing (ANTARA News) - Reporter asing tidak akan mendapat akses penuh ke internet selama Olimpiade Beijing, kata panitia penyelenggara, Rabu, bertentangan dengan janji untuk meruntuhkan tembok sensor di China. Laman yang berhubungan dengan gerakan spiritual Falungong dan lainnya yang belum disebutkan secara rinci akan diblok, kata jurubicara penyelenggara Sun Weide. "Selama Olimpiade kami akan menyediakan akses yang sesuai ke internet bagi para wartawan," kata Sun kepada AFP. Tapi akses "yang sesuai" itu bertentangan dengan kebebasan internet bagi wartawan asing yang dijanjikan pemerintah China menjelang Olimpiade berlangsung pada 8 Agustus nanti. "Janji kami adalah wartawan bisa menggunakan internet untuk bekerja selama Olimpiade. Jadi kami memberi mereka akses yang cukup untuk melakukan itu," jelas Sun. Falungong adalah isu sensitif bagi pemerintah China, yang melarang kelompok itu pada 1999, menggambarkan mereka sebagai ajaran yang sesat. Sun tidak mengatakan laman apalagi yang akan disensor bagi wartawan asing. Para wartawan yang bekerja di pusat media utama untuk Olimpiade mengabarkan mereka juga tidak bisa mengakses laman dari kelompok HAM Amnesty Internasional dan beberapa penyedia berita seperti BBC dan Deutsche Welle. Pemerintah China menerapkan sensor ketat terhadap internet melalui apa yang mereka sebut "Great Firewall of China" yang memblok informasi yang dipandang Partai Komunis sebagai tidak pantas, tidak sehat atau mengancam. Kepala komisi pers Komite Olimpiade Internasional (IOC), Kevan Gosper, mengatakan kepada AFP bahwa ia akan membawa masalah itu kepada pemerintah China. "Saya sudah dengar bahwa ada beberapa pembatasan akses. Saya akan berbicara dengan pemerintah China untuk membahas pembatasan itu dan melihat reaksi mereka," jelasnya. Dalam wawancara eksklusif dengan AFP dua pekan lalu, Presiden IOC, Jacques Rogge menegaskan bahwa tidak akan ada sensor terhadap internet. "Untuk pertama kalinya media asing bisa mengabarkan dengan tanpa pembatasan dan mempublikasikan pekerjaan mereka dengan bebas di China," kata Rogge. "Tidak akan ada sensor di internet." (*)

Copyright © ANTARA 2008