Surabaya (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) kini mengeluarkan "Annual Market Activity" (AMA) terkait dengan melambungnya harga saham PT Gudang Garam Tbk, sepeninggal Komisaris Utama perusahaan rokok itu, Rachman Halim Minggu (27/7) lalu. "Gudang Garam memang saham yang bagus. Tapi harga beberapa hari terakhir ini naik tajam kendati tidak ada informasi yang fundamental, kecuali meninggalnya Komisaris Utama. Karena itu, kita mengeluarkan `Annual Market Activity` untuk saham itu", kata Dirut BEI, Erry Firmansyah, di Surabaya, Kamis. Di sela Pendidikan dan Pelatihan Pasar Modal Bagi Notaris, ia mengemukakan AMA dikeluarkan guna mengingatkan investor agar berhati-hati atas peregerakan harga saham yang begitu tajam tersebut. Apalagi, pergerakan itu tidak didasari informasi yang fundamental. "Untuk sementara, kita memang hanya mengeluarkan AMA. Tapi, tidak menutup kemungkinan kita akan `suspend` saham itu jika memang perlu. Kita lihat saja nanti", katanya menegaskan. Seperti diketahui, wafatnya Komisaris Utama PT Gudang Garam Tbk, Rachman Halim tak mempengaruhi sentimen saham tersebut di lantai bursa. Namun, pada penutupan perdagangan 29 Juli, saham PT Gudang Garam Tbk dengan kode GGRM itu melonjak 23,3 persen, menjadi Rp7.650 per saham. Sebelumnya, harga saham pabrik rokok berbasis di Kediri, Jatim, itu juga melonjak 19 persen, dan ditutup pada posisi Rp6.200. Padahal, pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga saham itu masih berada pada posisi Rp5.200 per saham. Melonjaknya harga saham PT Gudang Garam Tbk itu, diduga adanya spekulasi bahwa GGRM akan dijual ke investor asing setelah meninggalnya Rachman Halim. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008