New York, (ANTARA News) - Seorang Pelapor PBB dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Myanmar pekan depan untuk mendiskusikan keprihatinan hak asasi manusia (HAM), PBB mengumumkan, Kamis. Pelapor PBB untuk HAM, Tomas Ojea Quintana, akan berada di Myanmar (sebelumnya bernama Burma), dari Minggu hingga Kamis depan untuk kunjungan pertamanya ke negara yang dipimpin junta militer lebih dari empat dekade, yang tidak menempatkan masalah HAM sebagai prioritas utama. Quintana telah memohon untuk bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah, para pimpinan lembaga negara, juga kelompok-kelompok etnis, partai-partai politik, kelompok agama dan organisasi-organisasi non-pemerintah. Dewan HAM PBB di Jenewa, yang mempekerjakan pelapor itu, mengatakan ia akan berkunjung ke Yangon dan kawasan-kawasan yang terkena dampak badai hebat Nargis pada Mei, negara bagian Kayin di bagian tenggara negara itu, dan negara bagian Rakhine di pesisir Teluk Bengal. Pelapor khusus itu berkeinginan melakukan dialog konstruktif dengan para pejabat negara itu dengan tujuan memperbaiki situasi HAM rakyat Myanmar, kata Dewan HAM dalam suatu pernyataan pers untuk mengumumkan kunjungan tersebut. Para pelapor HAM bekerja secara independen dan tanpa bayaran, dan mereka akan melaporkan kembali kepada Dewan HAM di Jenewa. Ibrahim Gambari, penasehat khusus Sekretaris Jenderal PBB, juga dijadwalkan akan berkunjung ke Myanmar pada pertengahan Agustus, kunjungan yang ditunda akibat bencana badai itu. Kunjungan Gambari itu merupakan yang keempat kalinya ke Myanmar dalam setahun terakhir untuk upaya membujuk pemerintah militer guna melakukan reformasi politik, dan membebaskan para tahanan politik, termasuk Aung San Suu Kyi, pemimpin oposisi Liga Demokrasi Nasional, demikian diwartakan DPA. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008