Tokyo (ANTARA News) - PM Jepang Yasuo Fukuda, di Tokyo, Jumat, melakukan pergantian kabinetnya (reshuffle), guna meningkatkan dukungan publik terhadap kabinet, sekaligus mencegah merosotnya popularitas partai LDP di mata warga Jepang. Berikut profil singkat para menteri baru kabinet Fukuda hasil reshuffle yang banyak diisi muka-muka baru, sementara empat pejabat lama (incumbent) masih bertahan di posnya, demikian Kyodo di Tokyo, Jumat. Sebanyak lima pos menteri diisi oleh generasi muda yang berusia dibawah 60 tahun, selebihnya dipegang kaum senior yang rata-rata berusia di atas 65 tahun hingga 70 tahun. Usia tertua di jajaran kebinet tetap dipegang oleh sang Perdana Menteri Fukuda yang berusia 72 tahun. Sedangkan menteri termuda dipegang oleh dua orang yang berusia 47 tahun, yakni Yoshimasa Hayashi (Menteri Pertahanan) dan Seiko Noda (Menteri Negara Urusan Pengembangan Wilayah, Kemanan Pangan, Iptek dan Hubungan Konsumer). Fukuda juga tetap memberikan jatah menteri bagi mitra koalisinya, Partai New Komeito, yang memegang pos menteri Lingkungan Hidup, yaitu Tetsuo Saito. Berikut ini profil singkat jajaran kabinet Fukuda yang baru hasil reshuffle. PM Fukuda (72), merupakan anak dari PM Jepang sebelumnya, Tetsuo Fukuda -- yang dikenal dengan doktrin Fukuda-nya bagi negara-negara Asia, yaitu diplomasi Dari Hati ke Hati. Ia terpilih sebagai PM menggantikan pendahulunya Shinzo Abe yang mengundurkan diri secara mendadak akibat krisis politik. Pemilihan Fukuda merupakan upaya untuk menjaga stabilitas partai yang kisruh akibat dilanda serangkaian skandal dan friksi internal partai. Menteri Sekretaris Kabinet Nobutaka Machimura (63), adalah salah satu incumbent yang dipertahankan Fukuda. Pria kelahiran 1944 itu pernah menjadi Menlu di era PM Koizumi dan PM Abe. Posisinya merupakan kunci bagi kelancaran koordinasi dengan anggota kabinet lainnya, sekaligsu menjadi juru bicara resmi pemerintah Jepang. Menteri Kehakiman yang baru, Okihari Yasuoka (69), adalah veteran anggota parlemen (11 tahun berada di parlemen) menggantikan menteri sebelumnya Kunio Hatoyama. Yasuoka adalah ahli hukum dan mantan hakim, dan pernah bekerja di kementrian kehakiman di era PM Yoshiro Mori. Keahliannay di bidang hukum akan diuji saat Jepang akan menerapkan sistem hukum baru di akhir tahun. Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, Yoichi Masuzoe (59) tetap menjabat di posnya. Sebelumnya ia merupakan advokat dan dosen di Universitas Tokyo . Tantangan terbesarnya saat ini adalah membereskan masalah sistem data pensiun nasional yang berantakan akibat kegagalan sistem komputer mengenali catatan jutaan pensiunan Jepang. Menteri Dalam Negeri Hiroya Masuda (56) juga aman di pos saat ini. Saat ini ia berjuang mereformasi birokrasi untuk mendelegasikan kewenangan yang lebih besar kepada pemerintah daerah. Sebelumnya ia adalah gubernur Iwate dan tokoh yang dikenal dalam mendorong reformasi desentralisasi. Selama masa pemerintahannya ia dikenal sebagai gubernur yang reformis. Menteri Lingkungan Hidup Tetsuo Saito (56), ditunjuk menggantikan Ichiro Kamoshita. Menteri bergelar Doktor ini adalah satu-satunya menteri dari Partai New Komeito, mitra koalisi LDP. Seblumnya ia banyak berkecimpung dalam penelitian mengenai pengembangan wilayah sebelum terjun ke dunia politik Yoshimasa Hayashi (47), merupakan satu dari dua menteri termuda di kabinet. Ia memegang pos penting, Menteri Pertahanan menggantikan Shigeru Ishiba. Lulusan Harvard itu memasuki lingkungan politik dengan menjadi anggota parlemen di Majelis Tinggi sejak 1995, yang memfokuskan diri pada reformasi birokrasi. Sadakazu Tanigaki (63),sebelum menjadi Menteri Pertanahan, Transportasi, Inrastruktur dan Pariwasata adalah pengacara yang memiliki hobi naik gunung, bersepeda dan penyuka minuman anggur. Ia juga pernah malang melintang bekerja di sejumlah departemen, termasuk departemen keuangan.Untuk menghilangkan stress ia pernah mengayuh sepedanya sepanjang 100 km. Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Seiichi Ota (62), terpilih menggantikan Masatoshi Wakabayashi. Sebelumnya ia adalah anggota dewan kota Fukuoka dan aktif mempromosikan reformasi birokrasi Jepang. Hobinya adalah menyanyi di karaoke, dan membaca. Mantan wartawan, Tsuneo Suzuki (67) dipercaya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, dan Iptek. Sewaktu menjadi wartawan di harian Mainichi Shimbun spesialisasinya adalah urusan politik. Tahun 1986, ia menjadi anggota majelis rendah parlemen Jepang. sebelumnya ia berkontribusi besar dalam menyempurnakan UU bidang pendidikan di bawah pemerintahan PM Abe. Sementara itu, Motoo Hayashi yang dipercaya sebagai Kepala Komnas Keselamatan Publik sebelumnya adalah politikus karir yang merangkak dari bawah di wilayah pemilihan Propinsi Chiba. Ia terpilih sebagai anggota majelis rendah parlemen Jepang tahun 1993. ia juga pernah menjadi Wakil Menteri Transportasi dan Wakil Sekjen LDP. Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri yang baru, Toshihiro Nikai (69) terpilih menggantikan Akira Amari. Ia memulai kariri politiknya di wilayah pemilihan Propinsi Wakayama pada tahun 1975. Ia juga pernah hengkang dari LDP bersama ketua oposisi saat ini Ichiro Ozawa tahun 1993, namun sepuluh tahun kemudian kembali lagi ke LDP pada 2003.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008