Abuja, (ANTARA News) - Massa yang marah menyerang pekerja dari perusahaan pembangunan terbesar di Nigeria di ibukota negeri itu, Abuja, Jumat, setelah satu truk perusahaan tersebut menabrak bus penumpang, dan menewaskan sedikitnya 12 orang, kata polisi dan saksi mata. Truk yang bermasalah tersebut, yang membawa peti kemas pelayaran yang diubah jadi ruang penumpang, sedang membawa pekerja dari Julius Berger ke pinggir kota Abuja ketika truk itu menabrak bus mini. "Sejauh ini, 12 orang telah dikonfirmasi tewas, sementara 16 orang lagi menderita dengan bermacam kondisi," kata Charles Akpabio, Komandan Sektor Abuja dari Korps Keselamatan Jalan Raya Federal, sebagaimana dilaporkan Reuters. Para pejabat dari Julius Berger, unit Bilfinger Berger, Jerman, belum dapat dimintai komentar. Kecelakaan saat jam sibuk itu menarik perhatian kerumunan orang yang menyalahkan perusahaan tersebut atas kematian itu. Mereka melemparkan batu untuk memburu para pegawai Julius Berger yang datang untuk menarik kendaraan yang rusak tersebut, sebelum massa membakarnya. Jalan raya di Nigeria termasuk yang paling mematikan di dunia karena banyaknya lubang besar, kendaraan yang tak dipelihara dengan baik dan cara mengemudi yang membahayakan orang lain. Sedikitnya 5.000 orang tewas setiap tahun, demikian data statistik resmi di negeri tersebut, meskipun jumlah sesungguhnya bisa jadi jauh lebih banyak karena kebanyakan kecelakaan yang terjadi di desa terpencil tak dilaporakan. Sebagian besar pengemudi di negara penghasil minyak utama di Afrika itu tak pernah mengikuti pelajaran mengemudi, karena surat izin mengemudi dapat dengan mudah diperoleh tanpa tes dengan harga kurang dari 50 dolar AS. Sedikitnya 18 orang, 12 di antara mereka anak sekolah, tewas pada awal Juli, ketika bus mini yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalan raya sibuk di negara bagian Delta di Nigeria selatan. Sebanyak 45 prajurit yang baru kembali setelah melaksanakan tugas di wilayah Darfur, Sudan barat, tewas pada Mei, ketika truk yang berisi bahan bakar menabrak rombongan mereka di Nigeria timur-laut.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008