Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumbar, disetujui sebagai daerah pembibitan sapi untuk ASEAN, dalam sebuah kesepakatan hasil pertemuan kedua IMT-GT di Phuket Thailand pada 30-31 Mei 2008. "Atas penunjukan itu, Gubernur Sumbar telah merekomendasikan Dinas Peternakan Sumbar untuk menindaklanjutinya dengan menyusun perencanaan (road map)," kata Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Ir Edwardi MM, di Padang, Sabtu. Sumbar mendapat persetujuan untuk menjadi daerah pembibitan sapi oleh Pemerintanh Indonesia melalui pembibitan sapi wilayah barat, maupun dari kelompok kerja tentang pertanian, agribisnis, dan lingkungan (WGAAE) IMT-GT. Menurut dia, pendirian pusat pembibitan sapi tersebut antara lain mensinergikan kinerja sejumlah lembaga terkait dengan usaha pembibitan sapi di Sumbar, misalnya balai inseminasi buatan BIB Tuah Sakato di Limbukan Payakumbuh. Setelah itu, laboratorium reproduksi dan pemuliaan ternak Fakultas Peternakan Unand, dan Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Potong Padang Mangatas. "Sejumlah lembaga lain ikut menunjang seperti Balai Penyelidikan Penyakit Veteriner (BPPV) Baso, Politeknik Pertanian Payakumbuh dan Fakultas Pertanian (Jurusan Peternakan) Unitas," katanya. Sinerdi itu sudah termuat dalam kesepakatan bersama, sehingga sejumlah aktivitas dapat berlangsung di antaranya pelaksanaan kegiatan bio-teknologi ternak sapi di BIB Tuah Sakato, penelitian aplikasi Fakultas Peternakan Unand serta uji coba dan verifikasi lapangan di BPTU Padang Mangatas. Tujuan lainnya Sumbar menjadi daerah pembibitan sapi untuk ASEAN tersebut, adalah mempersiapkan fasilitas dan kondisi pelayanan pada lembaga terkait berstandar internasional. Persiapan berstandar internasional itu adalah fasilitas fisik dan standar pelayanan, misalnya laboratorium, tempat praktek lapangan, lokasi pelatihan dan tenaga fasilitator serta staf pendukung lainnya. Tujuan lainnya adalah, mempersiapkan kerjasama berupa pertukaran pengalaman, riset, pembelajaran dan sumber daya manusia. Aspek itu terkait upaya untuk maju dan bermartabat secara bersama, pada kalangan ahli, peneliti, pemerintah dna pelaku usaha termasuk petani ternak. "Dengan tujuan tersebut maka Sumbar diyakini akan mampu menampakkan kebangkitan bersama produk yang jelas bibit sapi berupa Semen Beku (Frozen Semen) dan atau embrio Beku (Frozen embryo) serta bibit sapi potong unggul," katanya. Kegiatan ikutannya adalah penyuluhan dan pendidikan ternak, kegiatan pariwisata akan terdongkrak. "Karenanya proses pendirian pusat pembibitan sapi potong bertaraf internsional itu telah melibatkan partisipasi seluruh pihak terkait, dan bertekat untuk berkerja dengan lebih baik," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008