Jakarta (ANTARA News) - Empat bank memasuki tahap pra kualifikasi tiket tol elektronik sehingga pada pertengahan November 2008 sudah dapat diterapkan. "Kami belum bisa sebut nama-nama banknya tetapi yang jelas memiliki kualifikasi menerbitkan kartu elektronik sehingga masyarakat mudah mencari," kata Direktur Operasi PT.Jasa Marga Tbk, Adityawarman di Kantor Cabang Purwakarta - Bandung - Cileunyi, Sabtu. Menurut dia, layanan kartu elektronik akan dapat dipergunakan di jalan tol dalam kota baik milik Jasamarga maupun Citra Marga Nushapala Persada (CMNP), Sedyatmo (Bandara), BSD, JORR, Jakarta - Tangerang, Tangerang - Merak, Jagorawi, Jakarta - Cikampek, dan Purwakarta - Bandung - Cileunyi. Menurut dia, penetapan pemenang berdasarkan "beauty contest" (masing-masing menampilkan keunggulan kartu) untuk kemudian dipilih yang menguntungkan bagi pengguna kartu. Adityawarman mengatakan, seleksi didasarkan kepada evaluasi non finansial dan finansial. Layanan bukan finansial diantaranya apabila kartu tidak terbaca siapa yang memberikan penanganan cepat, sedangkan finansial diantaranya waktu dana diendapkan di bank. Evaluasi juga akan mempertimbangkan jumlah jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan cabang dari bank penerbit kartu untuk memudahkan pemilik kartu melakukan pengisian ulang, ujar dia. Saat ini pemilihan bank pemenang masih menyelesaikan proses review (evaluasi lagi) setelah proses beauty contest selesai sementara itu pemasangan instalasi agar saat pemenang diumumkan dapat segera beroperasi, ujar dia. Melalui transaksi elektronik maka pelayanan akan lebih cepat serta mengurangi ketergantungan terhadap uang tunai, selama ini untuk uang kembalian dalam satu harinya butuh Rp1 miliar yang di dapat dari toko dan SPBU dekat Gardu Tol, ujar dia. Terhadap pemenang kartu tol elektronik sebelumnya Bank Niaga sudah dibatalkan untuk kemudian diulang melalui proses yang saat ini sudah memasuki tahap akhir, kata Adityawarman. Tender dibatalkan karena persepsi operator tol dengan pemerintah tidak sama. Seperti dalam tender sebelumnya pemenang ditetapkan bagi bank yang memberi kontribusi terbesar bagi operator. Namun setelah Bank Niaga terpilih kemudian dibatalkan pemilik (Menteri Negara BUMN) karena persepsinya kontribusi seperti itu tidak ada karena transaksi elektronik itu merupakan bentuk pelayanan kepada pemegang kartu, ujar dia.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008