Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Tetap Moneter dan Fiskal Kadin Indonesia Bambang Soesatyo mengimbau berbagai elemen masyarakat agar tidak menekan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merombak kabinetnya terkait adanya dugaan dua menteri terlibat kasus aliran dana Bank Indonesia (BI). "Semua elemen masyarakat perlu menahan diri dengan tidak menekan presiden merombak kabinetnya, agar citra Indonesia tidak bertambah buruk di mata investor internasional," ujar Bambang di Jakarta, Minggu. Ia mengimbau agar berbagai elemen masyarakat memberi kesempatan kepada Presiden menyelesaikan persoalan itu secara elegan, guna menghindari gejolak politik yang dapat merugikan dunia usaha dan menyengsarakan masyarakat. "Posisi kedua menteri dalam kasus aliran dana BI itu sebaiknya tetap dalam koridor persoalan hukum, dan tidak digeser ke ranah politik. Kami khawatir akan timbul ketidakstabilan jika masalahnya dijadikan persoalan politik," kata Bambang. Ia mengharapkan sambil menunggu pertimbangan Presiden setelah mendapatkan penjelasan dari kedua menterinya itu yaitu Menhut MS Kaban dan MenegPPN/Bappenas Paskah Suzetta, biarkan mekanisme hukum yang menuntaskan kasus itu, termasuk penetapan status hukum pada mereka yang terbukti menerima aliran Dana BI. "Instabilitas akibat pergeseran masalah itu ke ranah politik akan menambah buruk citra kenegaraan kita. Sebab Indonesia nyaris kehilangan daya tarik sebagai tujuan investasi menyusul terjadinya defisit daya listrik dan kemerosotan daya beli rakyat," kata Bambang.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008