Beijing, (ANTARA News) -Beberapa hari menjelang perhelatan Olimpiade (8/8), pengamanan kota Beijing terasa kian ketat, bahkan seringkali terkesan agak keterlaluan dan "memusingkan". Masyarakat sulit sekali mendekat ke stadion nasional "Sarang Burung" yang akan menjadi acara pembukaan dan penutupan Olimpiade, meski hanya sekedar untuk melihat. Dalam radius sekitar dua kilometer tak boleh ada orang yang boleh medekat, kalau tidak ada urusan. Padahal, masyarakat China dari berbagai provinsi banyak yang menyengaja datang, demi menyaksikan kemegahan bangunan kebanggaan masyarakat China. "Saya datang dari provinsi Henan bersama keluarga hanya untuk melihat dari dekat stadion Sarang Burung. Tapi oleh petugas kita tidak boleh melihat dari dekat," kata Chao Ling, seorang warga Heinan yang datang bersama istri dan anaknya. Menurutnya, harapan sekeluarga untuk bisa melihat dari dekat stadion itu buyar sudah. Ia hanya bisa menyaksikan keindahan dan mengambil foto dengan latar belakang stadion "Sarang Burung" dari kejauhan saja. "Yah lumayan lah, dari pada tidak ada foto kenang-kenangan," katanya dengan bahasa Inggris yang terbata-bata. Hal sama dialami juga oleh Liu Jizhiang, warga provinsi Hebei. Ia yang datang ke Beijing bersama keluarga, juga gagal mendekat stadion "Sarang Burung". "Pengamanan sangat ketat. Saya sudah beberapa kali ke Beijing, tidak pernah saya lihat pengamanan seketat sini," keluhnya. Sekalipun sistem keamanan di sekitar stadion "Sarang Burung" sangat ketat dan tidak boleh ada masyarakat umum yang diizinkan mendekat, tapi setiap hari tetap saja ribuan orang berbondong-bondong melihat stadion yang memiliki kapasitas 80.000 penonton itu. Warga tetap mencoba mendekati stadion itu, tak peduli terik dan suhu Beijing yang mencapai 42 derajat celcius serta pengamanan yang esktra ketat. Jizhiang sebetulnya sudah tahu jika masyarakat umum tidak diizinkan masuk ke dalam lokasi itu. "Tapi saya ingin coba-coba siapa tahu ada keberuntungan," katanya. Ketatnya pengamanan di Stadion Sarang Burung sesungguhnya bukan saja berlaku bagi masyarakat umum tapi juga bagi wartawan peliput kegiatan olahraga terbesar abad ini. Koresponden Kantor Berita Turki Cihan Osman Erol, mengakui pengamanan di Beijing memang ketat sekali, banyak "venue" yang tidak boleh didatangi, sekalipun oleh wartawan yang memiliki kartu identitas resmi. Menurut dia, ketatnya keamanan tersebut membuat semua gerak tugas jurnalistiknya menjadi terbatas, sehingga beberapa keinginan untuk mengabadikan gambar dari dekat tidak terpenuhi. "Tapi saya bisa memaklumi kondisi seperti ini, karena memang pemerintah China tentunya ingin menciptakan rasa aman saat Olimpiade berlangsung," katanya. Konsultan Ahli Senior Panita Pelaksana Olimpiade Beijing (BOCOG) Jeff Ruffolo, mengatakan wartawan yang terakreditasi telah memiliki ruangan khusus, yakni Pusat Media Wartawan (MPC) yang lokasinya tidak terlalu jauh dari stadion "Sarang Burung". Di situ, ribuan wartawan yang terakreditasi bisa melakukan aktivitasnya untuk membuat berita usai meliput seluruh kegiatan Olimpiade. Gedung tersebut juga dijaga sangat ketat oleh petugas keamanan dan dikelilingi oleh pagar kawat tinggi, sehingga tidak bisa dimasuki masyarakat umum. "Gedung MPC juga ketat sistem pengamanannya, sehingga tidak semua wartawan boleh masuk. Wartawan non akreditasi pun tidak diizinkan masuk gedung itu," kata Jeff. Di subway Peningkatan sistem keamanan juga dilakukan di seluruh stasiun kereta bawah tanah. Semua penumpang yang membawa tas diharuskan memasukkan barang bawaan ke dalam alat sinar X, untuk diketahui isi bawaannya di dalam tas, seperti di bandara. Kondisi ini juga banyak dikeluhkan, karena warga yang terburu-buru mengejar keberangkatan subway, sering terhambat. Suasana "debat kusir" antara calon penumpang dengan petugas keamanan soal perlu tidaknya barang bawaan harus diperiksa di mesin sinar X, sudah menjadi pemandangan umum, terutama pada pagi hari saat padat-padatnya penumpang. Tidak jarang perdebatan dengan pembicaraan keras dan saling bentak terjadi antara calon penumpang dan petugas keamanan, sehingga menjadi perhatian penumpang lain. Namun demikian, sudah pasti calon penumpang kalah dan terpaksa membiarkan tas bawaannya diperiksa di mesin sinar X karena apabila tidak bersedia diperiksa maka ancamannya tidak boleh masuk stasiun dan naik subway. Pemerintah China memberikan pengamanan ekstra ketat di sekitar "Sarang Burung", karena pada 8 Agustus nanti, setidaknya 80 kepala negara dan kepala pemerintahan, seperti Presiden Amerika Serikat George W. Bush, akan menyaksikan upacara pembukaan Olimpiade. Pemerintah China mengakui pihaknya kian memperketat sistem keamanan di sejumlah tempat yang strategis, khususnya di lokasi tempat pertandingan Olimpiade, menyusul terjadinya ledakan bom yang menimpa dua bis di Kunming, provinsi Yunan, beberapa pekan lalu. "Keamanan kian ditingkatkan di beberapa lokasi, terutama di sekitar tempat pelaksanaan pertandingan Olimpiade, terkait adanya ledakan bom di Kunming beberapa waktu lalu," kata Jurubicara Kementrian Luar Negeri China Liu Jianchao. "Terorisme memang bisa terjadi di mana-mana, termasuk di China namun kami tetap melakukan pengamanan ketat khususnya menjelang Olimpiade. Pihak kepolisian setempat sudah menyampaikan keterangan lebih rinci soal kejadian itu," katanya. Sekalipun terjadi ledakan yang memakan korban tewas tersebut, Jianchao menegaskan, bahwa China tetap aman untuk dikunjungi oleh wisatawan asing yang ingin belajar, bekerja, atau termasuk atlet Olimpiade.(*)

Oleh Oleh Ahmad Wijaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008