Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei Reform Institute pada Juni hingga Juli 2008 menunjukkan posisi capres dari PDIP Megawati Soekarnoputri unggul jika dibandingkan Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah kandidat lainnya. Menurut peneliti senior Reform Institute, Khalid Novianto, di Jakarta, Senin, survei tersebut dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 2.519 responden yang tersebar merata di berbagai daerah di seluruh Indonesia, dengan pertanyaan capres yang akan dipilih jika pemilihan dilakukan saat survei. Margin error (tingkat kesalahan) survei yang dilakukan dengan metode wawancara secara tatap muka itu adalah 1,95 dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei menunjukkan Megawati memperoleh 19,4 persen atau unggul tipis dari Yudhoyono yang mendapat 19,06 persen. "Dibandingkan hasil polling serupa pada periode Februari-Maret 2008, posisi Mega ini naik dari 16,8 persen menjadi 19,4 persen. Sementara Yudhoyono turun dari 24,8 persen menjadi 19,06 persen, ujar Khalid. Kandidat lainnya, Sri Sultan HB X menempati posisi ketiga dengan 7,12 persen, Amien Rais (6,14 persen), Prabowo (3,81 persen), Gus Dur (3,3 persen), Wiranto (3,05 persen), Jusuf Kalla (2,5 persen) serta Sutiyoso (1,57 persen). Jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya, Wiranto turun dari posisi semula di peringkat empat (4,5 persen) menjadi posisi ke-7 dengan 3,5 persen. "Sebaliknya Prabowo meningkat tajam dari sebelumnya di posisi ke-12 (0,3 persen) naik ke posisi lima dengan 3,8 persen," ujarnya. Sementara untuk posisi cawapres, survei itu menyebutkan bahwa tokoh yang paling populer adalah Hidayat Nur wahid (17,99 persen), disusul oleh Sri Sultan HB X (15,19) dan Jusuf Kalla (14,23). Tokoh utama cawapres lainnya adalah Wiranto (12,02), Prabowo (8,41), Sutiyoso (7,01), Soetrisno Bachir (5,53), Surya Paloh (5,24) dan Akbar Tandjung (4,94). (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008