Film ini bagus dinikmati anak muda, yang kini sudah beranjak tua
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir nonton bareng (nobar) film berjudul "Bebas" bersama puluhan mahasiswa di Jakarta, Rabu malam.

Film "Bebas" merupakan film terbaru karya sutradara Riri Riza bersama dengan produser Mira Lesmana. Film tersebut diadaptasi dari film Korea berjudul Sunny.

"Menonton film ini mengingatkan saya kembali pada zaman saya SMA sekitar tahun 1979 hingga 1980-an. Sudah hampir 40 tahun, tapi kami tetap bersahabat sampai kini," ujar Nasir usai menonton film tersebut.

Nasir menonton film tersebut bersama dengan istri, beserta jajarannya.

Menurut dia, film itu bagus ditonton oleh generasi muda karena memiliki pesan yang baik.

Menurut dia, meskipun namanya film "Bebas" bukan berarti bisa melakukan sesuatu sekehendak hatinya.

"Bebas yang maksud di sini tidak bebas juga, melainkan bebas yang tidak mengganggu orang lain. Jangan sampai kebebasan kita mengganggu orang lain," kata dia.

Baca juga: Komentar Kang Sora soal film "Bebas", Indonesia dan rendang

Dia juga memuji film tersebut karena berhasil membangkitkan kenangannya saat remaja. Film tersebut juga berhasil membuatnya larut dalam kesedihan dan juga bisa tertawa.

"Film ini bagus dinikmati anak muda, yang kini sudah beranjak tua," katanya berseloroh.

Film tersebut bercerita tentang remaja SMA Vina (Maizura) yang pindah dari Sumedang ke SMA di Jakarta. Vina ditertawakan karena logat bicaranya dan juga diintimidasi oleh seorang siswa cowok. Beruntung, Vina ditolong dan dibantu beradaptasi oleh empat cewek dan seorang cowok yang disegani di sekolah.

Mereka adalah Kris (Sheryl Sheinafia) sang pemimpin, Jessica (Agatha Pricilla) yang lucu dan terobsesi pada kecantikan, Gina (Zulfa Maharani) yang pemberani dan anak terkaya di grup, Suci (Lutesha) yang cantik dan misterius, serta Jojo (Baskara Mahendra). Vina dengan cepat menjadi bagian dari geng mereka, yang dikenal dengan nama geng Bebas.

Film tersebut memiliki alur maju-mundur. Film itu menghadirkan nuansa 1990-an, masa di mana Vina dan kawan-kawan menempuh pendidikan SMA.

Baca juga: Konser nostalgia Pesta 90-an dihelat jelang penayangan "Bebas"
Baca juga: Drama Korea populer di Indonesia, apa pendapat Kang Sora?
Baca juga: Kang Sora rindukan arti persahabatan film "Sunny"

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019