Madiun (ANTARA News) - Pembangunan waduk di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dikebut untuk mengatasi kesulitan air di kawasan tersebut. Menurut Bupati Madiun, Muhtarom, Selasa mengatakan, beberapa persiapan awal pembangunan waduk Kresek telah dilakukan seperti survei ekonomi, survei sosial, survei Amdal dan menyiapkan anggaran. "Tim saat ini telah turun ke lapangan guna melakukan persiapan awal pembangunan waduk Kresek. Pembangunan secara fisik diharapkan akan mulai dikerjakan pada awal tahun 2009 mendatang," katanya. Menurut dia, proyek pembangunan waduk Kresek akan dikerjakan dalam jangka waktu tiga tahun. Terkait relokasi lahan, pihaknya optimis tidak akan ada permasalahan seperti kasus Kedung Brubus. Hasil sosialisasi tim survei pemerintah kabupaten Madiun, warga justru menerima dengan baik pembangunan waduk baru tersebut. Warga berharap dengan dibangunnya waduk sistem pengairan di desa sekitar yang buruk bisa terpecahkan. "Ada sedikitnya 35 kepala keluarga yang akan direlokasi. Mereka telah siap untuk dipindahkan. Untuk lokasi relokasi tidak jauh dari lokasi pembangunan waduk," katanya menambahkan. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Madiun, waduk yang akan dibangun kedalaman 40 meter, bentang bendungan 400 meter, luas genangan 60 hektare dan kapasitas tampungan mencapai 12 juta meter kubik. Dengan dibangunnya Waduk Kresek, diharapkan mampu mengairi areal pertanian seluas 7.736 hektare yang tersebar di wilayah Kecamatan Dagangan, Geger, Wungu, maupun Kecamatan Madiun. Selain akan merelokasi sebanyak 35 rumah warga, tanah yang akan dibebaskan antara lain tanah pekarangan warga seluas dua hektare, pembebasan sawah teknis seluas 20 hektare dan sawah non teknis seluas lima hektare serta membebaskan lahan hutan seluas 33 hektare. Sebelumnya di Kabupaten Madiun, telah ada empat waduk antara lain Waduk Saradan, Dawuhan, Notopuro dan yang terakhir, yang baru diresmikan adalah waduk Kedungbrubus yang menghabiskan anggaran kurang lebih sebesar Rp70 miliar. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008