Penurunan emas berjangka dibatasi oleh greenback yang lebih lemah.
Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena logam mulia tertekan oleh penjualan teknis (technical selling) investor menyusul kenaikan dalam dua sesi sebelumnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 4,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 1.494,1 dolar AS per ounce.

Namun, penurunan emas berjangka dibatasi oleh greenback yang lebih lemah. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,3 persen menjadi 97,31 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas.

Dolar AS turun pada Jumat (18/10/2019) setelah Inggris dan Uni Eropa mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan Brexit baru, membuka peluang Inggris meninggalkan blok ekonomi tersebut dengan kesepakatan pada 31 Oktober.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 3,4 sen atau 0,19 persen menjadi ditutup pada 17,578 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 2,9 dolar AS atau 0,32 persen, menjadi 895,9 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, emas berjangka menguat hingga mencapai tertinggi dalam sepekan, naik 4,3 dolar AS atau 0,29 persen menjadi 1.498,3 dolar AS per ounce pada akhir perdagangan Kamis (17/10/2019), ditopang oleh dolar AS yang lebih lemah.
Baca juga: Harga emas melambung tertinggi sepekan, ditopang pelemahan dolar AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019