Palu (ANTARA News) - Jembatan Tobelombang di Kecamatan Nuhon yang terletak sekitar 450 kilometer arah timur Kota Palu, Sabtu sore kembali putus diterjang banjir bandang. Akibatnya lalu-lintas angkutan darat dari bagian barat ke timur Provinsi Sulawesi Tengah atau sebaliknya terhenti total. Jembatan konstruksi baja dengan panjang lebih 100 meter itu putus sehingga tak bisa dilalui kendaraan bermotor. Marthen, penumpang bus AKDP dari Luwuk (ibukota Kabupaten Banggai) tujuan Palu, Sabtu, mengatakan akibat putusnya jembatan ini puluhan kendaraan angkutan penumpang dan angkutan barang tertahan di timur dan barat Sungai Tobelombang. "Banjirnya sangat besar dan sudah meluber jauh ke daratan," katanya. Ia menambahkan, sebagian kendaraan angkutan umum sudah balik ke desa-desa tetangga untuk mengistirahatkan penumpangnya sekaligus mencarikan warung makan. Para sopir merencanakan baru menyeberangkan penumpangnya melalui laut pada Minggu pagi menggunakan perahu nelayan setempat, agar bisa melanjutkan perjalanan ke kota tujuan dengan mengganti kendaraan di seberang. "Sopir kendaraan kami saja saat ini sudah balik ke Bunta (salah satu ibukota kecamatan di Kabupaten Banggai), menunggu waktu pagi guna mengoperkan penumpangnya ke kendaraan satu PO (Perusahaan Otobis) yang sedang dalam perjalanan dari arah Palu," katanya. Jembatan Tobelombang yang berada di Kecamatan Nuhon, kecamatan paling barat Kabupaten Banggai itu, sebulan lalu (10/7) sempat putus diterjang banjir bandang. Kerusakan hampir 100 meter diperbaiki dua pekan lalu sehingga kembali dapat dilalui kendaraan bermotor. Musibah bencana alam ketika itu menewaskan Halim Saputra, seorang pengusaha antarpulau pasir dan kerikil yang melakukan penambangan di bagian muara sungai ini. Korban hanyut bersama base camp-nya akibat tersapu air bah.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008