Jayapura,(ANTARA News) - Kapolres Jayawijaya AKBP Abdul Azis mengakui saat ini pihaknya terus melakukan pendekatan termasuk ke Dewan Adat Papua (DAP) agar mayat Otinus Tabuni dapat diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. "Kami belum dapat memastikan apakah korban mati akibat terkena peluru atau tidak, sehingga melalui otopsi kita dapat mengetahuinya sekaligus agar proses hukum berjalan sebagaimana mestinya," kata Kapolres Jayawijaya yang dihubungi ANTARA dari Jayapura, Minggu pagi. Dikatakannya, saat ini pihaknya baru memintai keterangan dari seorang warga setempat sebagai saksi, sedangkan pemeriksaan terhadap warga lainnya termasuk anggota DAP belum dilakukan. Situasi Kamtibmas pasca pengibaran bendera bintang kejora di Wamena, kata AKBP Abdul Azis cukup kondusif sehingga belum dirasa perlu untuk menambah pasukan dari Jayapura. Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) DAP Leonard Imbiri yang dihubungi secara terpisah mengakui,apabila ada panggilan maka pihaknya akan memenuhi panggilan polisi terkait masalah tersebut. "Kami tidak akan lari dari tanggungjawab," tegas Leo Imbiri.Ketika ditanya tentang korban yang tewas saat terjadinya peringatan hari internasional hak-hak masyarakat pribumi pada Sabtu (9/8), Sekum DAP itu mengakui saat ini, jenazah masih disemayamkan di kantor DAP Wamena yang terletak di Pilamo. Jenazah warga Pyramid itu belum dipastikan, kapan dimakamkan karena masih menunggu keputusan keluarga. Sekum DAP juga belum mengetahui apakah korban akan di otopsi atau tidak."Kami masih menunggu karena yang menangani hal itu adalah pengurus DAP Wamena,"jelas Leonard Imbiri.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008