Jayapura (ANTARA News) - Pimpinan Gereja Katolik di tanah Papua melalui "Associated Mission Aviation" (AMA) telah meminta bantuan TNI Angkatan Udara (AU) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) agar mengirimkan helikopter untuk mengevakuasi jenazah pilot Dave yang pada Sabtu (9/8) jatuh dalam penerbangan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya ke Ndundu, Kabupaten Yahukimo. "Kami sudah meminta bantuan Helikopter PTFI untuk mengevakuasi jenazah Dave dan juga meminta bantuan TNI AU. Sampai saat ini kami belum mendapatkan jawaban pasti dari pihak PTFI," kata Direktur AMA, Hardus Desa di Wamena kepada ANTARA News melalui telepon selular, Minggu. Dia mengatakan, sesuai informasi yang diterima, pesawat PK-RCZ Pilatus Porter PC-6 dengan pilot Dave tanpa penumpang jatuh di lereng gunung dengan ketinggian 6.400 meter dari permukaan laut di wilayah Pegunungan Tengah Papua. Menurut rencana, jenazah Dave akan dievakuasi ke Wamena dan dimakamkan di ibukota Kabupaten Jayawijaya itu karena selama ini Dave bersama istri dan lima orang anaknya bermukim di Wamena. Dave, lanjut Hardus Desa adalah kelahiran Amerika Serikat (AS) yang selama ini menerbangkan pesawat PK-RCZ Pilatus Porter PC-6 milik Gereja Katolik di tanah Papua dengan rute penerbangan adalah seluruh wilayah Pegunungan Tengah, Papua yang dikenal sebagai wilayah yang luas, sangat sulit dijangkau dan penuh tantangan. "Kami belum mengetahui penyebab kecelakaan pesawat itu. Untuk saat ini kami berkonsentrasi pada urusan mengevakuasi jenazah pilot Dave agar segera tiba di rumah keluarga di Wamena dan selanjutnya dimakamkan di Wamena," kata Hardus Desa. Pesawat PK-RCZ Pilatus Porter PC-6 jatuh dalam perjalanan dari Wamena ke Kampung Ndundu, Kabupaten Yahukimo. Pesawat itu diterbangkan pilot Dave tanpa membawa penumpang. AMA didirikan pada 23 Maret 1959 oleh Uskup Jayapura Mgr R.Staverman,OFM dengan maksud untuk membuka keterisolasian masyarakat terasing yang bermukim di pedalaman Papua dan mendukung program pembangunan pemerintah dalam hal transportasi udara guna mengembangkan pembangunan di pedalaman Papua yang belum terjangkau transportasi darat. Saat ini terdapat sekitar 400 lapangan terbang (Lapter) di seluruh tanah Papua yang hampir semuanya merupakan lapangan berukuran kecil yang hanya dapat didarati pesawat-pesawat berbadan kecil yang dimiliki AMA. Kebanyakan Lapter di daerah pedalaman Papua hanya mempunya panjang landasan pacu 400 meter sampai 600 meter. Kini, jumlah pesawat yang dimiliki AMA sebanyak dua Cessna C-185, lima Pilatus Porter PC-6 dan satu pesawat Caravan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008