Jakarta (ANTARA News) - Operator seluler PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menargetkan pendapatan layanan nilai tambah (value added services/vas) mencapai sekitar Rp1 triliun pada tahun 2009, meningkat dari proyeksi pendapatan VAS 2008 sekitar Rp650 miliar. "Optimisme pertumbuhan pendapatan VAS didorong penambahan fitur-fitur layanan dan peningkatan kualitas jaringan," kata VP VAS and New Services Development XL I Made Harta Widaya, di Jakarta, Selasa. Dalam keterangan tertulis setelah meluncurkan Akses Channel XL Life Portal, Made menjelaskan, saat ini kontribusi VAS terhadap total pendapatan perusahaan mencapai sekitar enam persen, meningkat dibanding tahun 2007 sekitar yang mencapai lima persen. "Kita berharap kontribusi VAS setiap tahun terus meningkat seiring pembenahan portal layanan VAS yang menyajikan fitur lebih beragam," katanya. Ia menjelaskan untuk mengembangkan VAS, XL saat ini menggandeng 84 perusahaan terdiri atas 70 penyedia konten (content provider) dan 14 perusahaan label rekaman. Pendapatan terbesar VAS adalah "ring back tone" (RBT) mencapai 28 persen, disusul layanan pesan singkat (SMS) jenis premium sekitar 25 persen, selebihnya fitur lainnya seperti mengunduh musik, wall paper maupun "games". Made memperkirakan, seiring penurunan tarif layanan telekomunikasi penggunaan perusahaan jasa CP dalam layanan VAS ke depan makin berkurang. "CP harus lebih kreatif, kalau tidak akan sulit bersaing karena pelanggan atau konsumen dapat langsung mengunduh berbagai aplikasi dari portal yang telah ada," katanya. Bukan hanya di XL, diutarakannya bahwa VAS seluruh operator cenderung stagnan karena konsumen lebih memilih layanan suara ketimbang harus mengunduh suatu fitur melalui internet. "Biaya SMS Premium misalnya saat ini jauh lebih mahal dibanding tarif telepon. Ke depan tarif layanan VAS juga akan makin turun," katanya. Untuk memperkaya ragam konten VAS, perusahaan meluncurkan dua saluran portal yaitu XL Smile berbasis "on device portal" (ODP) dan XL Life Portal portal berbasis website dan wap.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008