Beijing (ANTARA News) - Hingga hari kelima Olimpiade Beijing, Selasa, Indonesia masih belum bisa menambah perolehan dua medali perunggu mereka, namun para atlet dari cabang bulutangkis masih memberi harapan saat beberapa atlet-atlet Indonesia lainnya mulai berguguran. Lifter putra Indonesia Eddy Kurniawan, dua pemanah putri Rina Dewi Puspitasari, dan Ika Yuliana Rochmawati, dan ganda putra bulutangkis Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto, semuanya harus tersingkir. Sementara itu, tunggal putra bulutangkis Sony Dwi Kuncoro, ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa dan Nova Widianto/Liliyana Natsir, dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, semuanya meneruskan langkah mereka ke perempafinal. Keberhasilan mereka mengikuti sukses tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang sudah lebih dulu memastikan tempatnya di perempatfinal. Lifter Eddy Kurniawan yang tampil di kelas 68kg gagal mengikuti jejak lifter Eko Yuli Irawan dan Triyatno yang mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia. Meski bisa meningkatkan prestasinya, Eddy, juara SEA Games Thailand 2007, hanya berada di peringkat keempat dari 12 peserta di Grup B kelas 68kg. Pada pertandingan yang berlangsung di Beijing University of Aeronautics dan Astronautics Gymnasium itu, Eddy mencatat angkatan total seberat 305kg (133kg snatch dan 172kg clean and jerk), lebih baik dua kilogram dari angkatan terbaiknya 303kg. Angkatan tersebut juga juga jauh lebih dari catatan 299kg yang dicapainya saat meraih medali emas di SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima. Tapi peningkatan prestasi tersebut masih belum bisa menyaingi lifter Alexandru Dudoglo dari Moldova, Yoshito Shintani (Jepang), dan Tarek Abdelazim (Mesir). Dudoglo mencatat total angkatan 317kg, sementara Shintani dan Abdelazim sama-sama mencatat angkatan 310kg, namun Shintani mempunyai bobot yang lebih ringan. Pertandingan di kelompok B tersebut hanya untuk menentukan peringkat dan hanya peringkat pertama sampai ketiga yang berhak tampil di kelompok A untuk memperebutkan medali. Menurut pelatih Lukman, sejak awal ia memang tidak berharap yang muluk-muluk dari Eddy, mengingat para saingannya memiliki kemampuan jauh di atas atlet binaannya itu. Meski demikian, Lukman yang juga pernah menjadi pelatih Lisa Rumbewas itu mengakui bahwa ia cukup puas karena Eddy setidaknya berhasil memperlihatkan prestasi yang terus meningkat, meski peningkatan tersebut belum cukup untuk lolos ke Grup A. "Setidaknya sudah ada peningkatan dan angkatan sebelumnya saat mengikuti Kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang dengan total angkatan 305 dan merupakan rekor terbaiknya," kata Lukman mengomentari lifter kelahiran 7 Januari 1988 itu. Sementara itu dari cabang panahan, Rina Dewi Puspitasari yang berada di urutan 42 dikalahkan pemanah dari Rusia Miroslava Dagbaeva yang berada di urutan 23. Sedangkan pemanah Ika Yuliana Rochmawati yang berada di urutan 41 dikalahkan oleh pemanah Amerika Serikat Jennifer Nichols urutan 24.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008