Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 870 dari 4.227 Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia sudah mendapatkan sertifikat "Pasti Pas", yakni program peningkatan pelayanan kepada pelanggan yang dilakukan PT Pertamina (Persero). Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Ari Soemarno, didampingi Direktur Pemasaran dan Perdagangan Pertamina, A. Faisal, dan Direktur Retail bahan bakar minyak (BBM), Djaelani Sutomo, bersama para pimpinan media meninjau salah satu SPBU yang dijadikan model percontohan di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis. Menurut dia, pada 2010 diharapkan seluruh SBPU, baik milik Pertamina maupun swasta, sudah mengikuti program "Pasti Pas" yang menerapkan standar pelayanan tertentu, misalnya pelanggan akan diberitahukan bahwa perhitungan pengisian bahanbakar dimulai dari angka "nol", sementara takarannya pun pas sesuai yang dibeli. Namun demikian, ujarnya, bukan berarti SPBU yang belum mengikuti program "Pasti Pas` dapat berbuat curang atau tidak memberikan pelayanan yang baik. "Mereka juga akan diawasi agar memberikan pelayanan yang baik," ujarnya. Di SPBU percontohan tersebut, para pemilik kendaraan tidak saja akan dilayani pengisian bahanbakar, tetapi juga dapat menggunakan mushola dan toilet yang bersih, juga tersedia mini market, restoran dan berbagai fasilitas umum lainnya. Dalam tiga tahun terakhir ini, selain melakukan program sertifikasi "Pasti Pas" untuk SPBU, Pertamina juga mengupayakan efisiensi biaya angkutan laut sebesar enam persen atau equivalen Rp152 miliar dan memperbaiki tingkat kompetitif biaya, perbaikan rantai suplai terintegrasi serta melakukan identifikasi penghematan selama tiga tahun terakhir ini sebesar Rp2,7 triliun dari anggaran. Di bidang organisasi, Pertamina berupaya membangun jaringan strategis dan pelayanan bernilai tambah, pengembangan 150 SDM untuk level pemimpin dan melakukan keseimbangan organisasi. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008