Jakarta (ANTARA) - Tim nasional squash Indonesia menargetkan dapat merebut satu medali emas pada ajang multi even SEA Games 2019 di Filipina November mendatang.

"Target kami dari awal adalah satu emas dan empat perunggu. Satu emas itu dari double jumbo putra," ujar manajer timnas squash Nuryanto saat ditemui di Lapangan Squash Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (23/10).

Target tersebut terbilang realistis, karena berkaca pada SEA Games Malaysia 2017, tim Indonesia berhasil meraih satu medali perak di nomor double jumbo putra, serta tambahan tiga medali perunggu. Dengan demikian, Nuryanto optimistis pada edisi tahun ini, perolehan medali bisa naik menjadi emas.

Adapun fokus latihan tim saat ini sudah masuk ke dalam tahap prakompetisi. Atlet terus digenjot untuk melakukan strengthen conditioning serta memaksimalkan teknik oleh pelatih yang khusus didatangkan dari Malaysia.

Sebagai persiapan terakhir serta mengukur hasil akhir sebelum tampil di SEA Games, tim Indonesia akan melakukan laga uji coba di kejuaraan Singapura Open pada 12-17 November mendatang. Sebanyak dua atlet putra dan dua putri akan diberangkatkan pada turnamen yang juga diikuti oleh para atlet yang akan turun pada pesta olahraga Asia Tenggara nanti.

Namun Nuryanto juga berkeluh kesah dengan beberapa kendala yang dihadapi oleh tim sebulan sebelum SEA Games digelar. Ia mengungkapkan masih adanya keterlambatan pencairan dana sehingga para atlet harus mengeluarkan uang pribadi untuk bisa berangkat pada turnamen di Singapura nanti.

"Atlet maupun pelatih menunggu untuk pencairan dana tahap kedua. Hari ini sudah dua bulan atlet dan pelatih belum menerima uang saku," ucapnya.

Baca juga: Timnas squash targetkan peningkatan perolehan medali SEA Games 2019

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019