Temanggung (ANTARA News) - Sekitar 50 hektare tanaman padi di Desa Karangtejo, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah diserang tikus sehingga petani tidak menikmati hasil panennya. Seorang petani Desa Karangtejo, Ali Irfan (67) di Temanggung, Sabtu, mengatakan tanaman padi miliknya seluas 0,25 hektare hampir semua habis dimakan tikus. "Dari pada semua habis dimakan tikus, sisa tanaman yang masih muda terpaksa dipanen. Padahal, seharusnya baru bisa dipanen dua pekan lagi," katanya. Ia mengatakan, karena dipanen muda maka kualitas gabahnya kurang bagus. Selain itu, hasilnya pun sangat sedikit. Menurut dia, dalam kondisi normal biasanya sawah miliknya menghasilkan sekitar 750 kg beras setiap panen, tetapi karena tanamannya banyak dimakan tikus hanya menghasilkan sekitar 150 kg beras. Kondisi serupa dialami petani lainnya, Prayogo yang mengatakan, serangan hama tikus sangat merugikan petani. "Kalau kita tidak segera memanen, meskipun belum masanya panen maka petani tidak akan mendapatkan apa-apa," katanya. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung, Rony Nurhastuti, mengaku telah menerima laporan mengenai kejadian tersebut. Untuk itu, dia telah merencanakan program pemberantasan tikus dengan sistem gropyokan, khususnya di Kecamatan Kedu. Daerah Kedu merupakan salah satu kawasan yang rawan serangan hama tikus. "Untuk perburuan tikus, kami masih menunggu permintaan dari petani. Hingga saat ini petani belum mengusulkan pada kami mengenai gropyokan tikus, sehingga kami belum bisa melakukan apa-apa," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008