Taipei (ANTARA News) - Di bawah langit biru dan cerahnya cuaca kota Taipei, Taiwan, para imigran asal Indonesia yang menetap di Negeri Pulau formosa tersebut menggelar budaya Indonesia untuk menyemarakan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. Para Imigran merupakan keturunan China dan rata-rata telah menetap di Taiwan sekitar 30 tahun tersebut membawakan beberapa lagu daerah dan beberapa tari-tarian daerah dalam acara yang diselenggarakn di depan pintu masuk Museum Nasional Dr Sun Yat Sen, Sabtu. Pegelaran tersebut mendapatkan sambutan yang hangat dari masyarakat Taiwan yang mengunjungi museum Nasional Dr Sun Yat Sen saat itu. "Menarik. Menjadi semakin menarik karena masyarakat China yang membawa tari-tarian Indonesia," kata seorang pengunjung di pelataran Museum pendiri negeri China. Sementara itu Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Suhartono mengatakan, dengan gelar budaya tersebut diharapkan Indonesia dan Taiwan semakin dapat saling mengenal. "Ini setidaknya menjadi bukti bahwa mereka yang menetap di Taiwan tetap tidak melupakan Indonesia sebagai tanah kelahiran mereka," katanya. Tony Thamsir, warga Indonesia yang telah berada di Taiwan 13 tahun tersebut mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia yang menetap di Taiwan tidak melupakan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. "Merekapun rata-rata juga mampu berbahasa indonesia dengan baik," kata reporter Radio Taiwan Internasional (RTI) tersebut. Pelukis kenamaan asal Indoensia yang sempat tinggal di Taipei Maria Chui yang ikut menyaksikan acara tersebut mengatakan, dengan adanya pengenalan budaya tersebut, maka diharapkan masyarakat Taiwan dan Indonesia memiliki hubungan yang semakin dekat. "Kita tahu, Taiwan-Indonesia memiliki hubungan yang yang kuat dalam budaya, banyak warga Indonesia di Taiwan, dan harapannya ini akan dapat membuat keduanya lebih dekat," katanya kepada ANTARA. Sementara itu, para gelar budaya tersebut diantaranya diisi dengan tari piring dari Sumatra Barat. Empat penari wanita dengan mengenakan baju khas minangkabau berwarna hitam, biru, biru, Hijau, dan Merah, meliuk-liukan lilin di atas sebiah piring dengan diringi musik. Selain itu juga kemunculan khas beberapa penyanyi yang semuanya menggunakan pakaian adat Indonesia. Seorang penyanyi pria yang usianya tidak lagi muda, mengenakan pakaian adat beskap asal Jawa menyanyikan lagu Bengawan Solo dengan diiringi musik dari sebuah tape.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008