Bandarlampung (ANTARA News) - Korban tewas dalam kecelakaan kereta api (KA) penumpang Limex Sriwijaya di Bumi Manti, Kampung Baru, Bandarlampung, Sumsel, Sabtu pagi, dipastikan tujuh orang. Meski Kapoltabes Bandarlampung Kombes Syauqie Achmad dan Kepala Dinas Perhubungan Lampung, Haryo Satmiko, Sabtu malam sudah memastikan mengenai jumlah korban meninggal dunia, namun pihak Jasa Raharja di Lampung menyatakan ada 9 korban tewas. Dari pengecekan data korban di rumah sakit, terdapat empat korban tewas yang ditampung RS Imanuel dan tiga korban tewas lainnya berada di RSUD dr H Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung. Tiga korban yang berada di RSUDAM adalah Sukirman (55), warga Jl Bakti, Kedaton, Bandarlampung, Yudi alias Firman (35), warga Kalianda, Lampung Selatan, dan Yusuf (25), pegawai restorasi KA. Di RS Imanuel ada empat jenazah korban yang dikenali sebagai Wahab, warga Baturaja, Zulkarnaen, warga Palembang, M Yusuf, warga palembang, dan Yakobus Wiratno, warga Kota Sepang, Bandarlampung. Ada kabar lain menyebutkan satu korban tewas belum teridentifikasi, namun ketika dicek di sejumlah rumah sakit tidak diperoleh data pasti mengenai hal itu. KA Limex Sriwijaya mengalami kecelkaan setelah mengerem mendadak untuk menghindari KA pengangkut batubara (Babaranjang) yang berada di jalur yang sama dari arah berlawanan. Pengereman mendadak membuat gerbong KA bertubrukan dengan lokomotif dan gerbong lain, sedangkan KA Babaranjang yang tengah berhenti di depannya terdorong mundur sangat kuat. Beberapa gerbong rusak bagian depan dan belakangnya akibat saling bertubrukan, dan sebagian gerbong rusak di samping serta keluar dari jalur. Sejumlah pejabat pemerintah Lampung dan PT Kereta Api Indonesia maupun dari Dephub Pusat sudah datang ke lokasi sejak pagi hingga malam ini, di antaranya meneliti sebab-sebab kecelakaan. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008