Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengingatkan kepada Pemerintah untuk lebih mengawasi perlintasan kereta api (KA) sebidang, khususnya selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2024 di sejumlah daerah guna menghindari kecelakaan.

"Pelintasan kereta api sebidang, terutama yang berada di jalan kabupaten/kota, perlu diawasi lebih baik sebab pelintasan sebidang itu rawan kecelakaan," kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Djoko merujuk data PT KAI pada tahun 2018 hingga 14 Februari 2024 mencatat 2.022 kecelakaan. Dari jumlah itu, sebanyak 1.168 atau 64 persen melibatkan sepeda motor. Berdasarkan lokasi kejadian, sebanyak 1.731 atau 86 persen berada di perlintasan KA tidak dijaga.

Dalam rentang tahun 2022 hingga 15 Februari 2024, kecelakaan yang terjadi di pelintasan jalan kota/kabupaten tercatat 527 kejadian dan sekitar 86 persen lokasi kejadian di pelintasan tidak dijaga.

Berikutnya, dalam rentang waktu yang sama, akademikus Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu mencatat terjadi 118 kecelakaan di perlintasan sebidang di jalan desa, di jalan provinsi sebanyak 12 kejadian, dan dan di jalan nasional sebanyak delapan kejadian.

Sementara itu, survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan mencatat potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2024 mencapai 71,7 persen dari penduduk Indonesia atau 193,6 juta.

Angka ini naik sekitar 56 persen dari angka potensi pergerakan di Lebaran 2023. Pada tahun lalu, potensi warga yang mudik sekitar 123,8 juta, sedangkan pada tahun 2022 sekitar 85,5 juta.

Dari 193,6 juta pemudik ini, kata dia, sebanyak 20,3 persen atau 39,32 juta akan menggunakan kereta api, sekitar 19,37 persen atau 37,51 juta pemudik memilih bus, dan 18,29 persen atau 35,42 juta pemudik mengendarai kendaraan pribadi.

Mereka yang menggunakan mobil sewaan, lanjut dia, mencapai 6,01 persen atau 11,64 juta dan pemudik yang menggunakan sepeda motor mencapai 16,07 persen atau 31,12 juta orang.

Baca juga: Dua mobil tertabrak KA Airlangga di Bulak Kapal Bekasi
Baca juga: Akademisi UB kembangkan sistem mitigasi kecelakaan di perlintasan KA

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024