Jakarta (ANTARA) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan perlu ada keterwakilan wilayah dalam susunan Kabinet Indonesia Maju di bawah komando Presiden Joko Widodo.

"Kemarin saat Presiden Joko Widodo melantik menteri, saya belum melihat adanya keterwakilan dari Papua," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, siapa pun yang memimpin Indonesia harus tetap kembali kepada filosofis bangsa yaitu negara kesatuan, ideologi pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu untuk mencerminkan pluralis dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Kemudian, jika menyinggung masalah kapabilitas dan profesionalitas maka di seluruh Tanah Air sudah ada masing-masing perwakilan tersebut.

"Dengan segala hormat, teman-teman kita di Papua sudah banyak profesor dan doktor yang handal di sana. Ada jenderal, ada pengusaha yang artinya kapabilitas dan profesionalitas sudah ada di semua daerah," ujar dia.

Baca juga: Presiden Jokowi lantik 12 Wamen Kabinet Indonesia Maju

Baca juga: Dunia usaha kritisi tim ekonomi didominasi kader parpol

 

Ketua MPR nilai susunan Kabinet Indonesia Maju ideal



Oleh karena itu, jika masing-masing daerah sudah memiliki tokoh yang profesional dan kapabel maka sudah seharusnya kebersamaan dibangun.

Meskipun demikian, Emrus tetap menggarisbawahi dalam memilih susunan menteri maupun wakil menteri harus tetap mengedepankan profesionalitas dan kapabilitas.

Namun, dengan adanya sejumlah tokoh yang dipanggil Presiden Jokowi ke Istana hari ini, hal itu sudah memperlihatkan kebersamaan, gotong royong, karena adanya keterwakilan wilayah.

"Secara pribadi saya melihat apabila wakil-wakil menteri ini jadi dilantik maka Kabinet Indonesia Maju sudah mendekati sempurna," ujar dia.*

Baca juga: Jaksa Agung diminta tuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu

Baca juga: Presiden akan kenalkan 12 calon wamen Kabinet Indonesia Maju

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019