Beijing, (ANTARA News) - Harapan China untuk meraih medali emas di cabang atletik kandas ketika atlet bintang mereka, Liu Xiang, secara mengejutkan mundur dari nomor lari gawang 100m. Sekitar 1,3 juta masyarakat China mendukung Liu untuk menang, namun pelari yang mengalami cedera urat kaki ini terlihat kesakitan ketika dia bersiap-siap melakukan start dan dia keluar dari lintasan sebelum melewati gawang pertamanya dalam start pertama yang dibatalkan karena ada yang melakukan kesalahan. Pelari yang menjadi salah satu ikon Olimpiade Beijing 2008 bersama pebasket Yao Ming ini, terlihat kecewa dan berjalan lemah keluar lintasan disaksikan oleh 91.000 pendukungnya di stadion Sarang Burung. Liu, sang juara bertahan, telah absen dari kompetisi internasional selama setahun ini. Pelatihnya, Sun Haiping, mengatakan bahwa anak asuhnya itu telah menderita cedera urat kaki selama enam sampai tujuh tahun terakhir. "Cedera itu menjadi semakin parah," ujar Sun pada konferensi pers yang dibuat tergesa-gesa ini dimana pelatih itu terlihat terpukul dan sempat menangis. "Cedera di kaki kanannya itu sudah menjadi masalah sejak enam tahun lalu, bahkan sebelum Olimpiade Athena 2004." "Pada 16 Agustus 2008, ketika kami sampai di perkampungan atlet, dokter menganalisa cedera kaki Liu dan menyatakan bahwa ada masalah pada urat tumitnya," ujar sang pelatih. Kepala pelatih tim China, Feng Shuyong, menambahkan, "Saya rasa masyarakat China akan memahami situasi ini dan akan mendukung Liu untuk kembali bertanding lagi menunjukkan performa terbaiknya," Jarang sekali ada tekanan dan harapan yang begitu besar terhadap seorang atlet seperti yang Liu alami sejak dia memperlihatkan prestasinya menjuarai lari gawang 110m di Olimpiade Athena empat tahun lalu. Pelari berusia 25 tahun yang menurut laporan badannya diasuransikan senilai 13 juta dollar ini, terlihat yakin akan mempertahankan mahkota juaranya hingga akhirnya pelari Kuba, Dayron Robles, menunjukkan tantangan serius bagi Liu. Ketika Liu tidak terlihat di kompetisi lintasan yang diadakan di beberapa negara Eropa, Robles yang berusia 21 tahun telah memenangkan beberapa event dengan penampilan gemilang. Terakhir, Robles mengalahkan rekor dunia Liu dalam perlombaan lari gawang di Republik Ceko. Pelari ini mencatat waktu 12,87 detik di kejuaraan bulan Juni lalu itu. Robles juga mencatat waktu 13,39 detik di babak kualifikasi Olimpiade Beijing hari Senin yang membuatnya menjadi salah satu favorit juara untuk meraih medali emas. Kegagalan Liu yang wajahnya muncul di iklan-iklan televisi China mulai dari produk susu hingga produk merek luar negeri itu, membuat syok pendukungnya yang melihat Liu sebagai salah satu simbol kesuksesan perkembangan China di dunia. "Saya tidak percaya ini terjadi. Dia adalah pahlawan saya," ujar Sun Yejun, seorang teknisi quality control produk Volkswagen di Beijing sambil menyeka matanya dengan saputangan. "Saya datang ke sini khusus untuk menonton dia bertanding. Saya baru membeli satu tiket. Olimpiade sudah berakhir buat saya sama seperti Liu Xiang." sahutnya. Kejadian ini memupuskan harapan China untuk bersuka ria menambah koleksi medali emasnya. Negara tuan rumah ini berhasil mengantongi 32 emas di Olimpiade Athena 2004 dan sedang berusaha untuk menjadi satu-satunya negara ketiga sejak Perang Dunia ke -2 -- selain AS dan Uni Soviet -- yang menjuarai perolehan medali hingga akhir pelaksanaan Olimpiade. Di hari ke-10 Olimpiade Beijing dilaksanakan, China telah mendapat 35 medali emas sedangkan pesaing kuatnya, Amerika Serikat, baru mendapat 19 emas. Tetapi, biasanya cabang atletik menjadi dominasi AS sejak dulu dan negara ini mengharapkan dapat mengejar perolehan medali China. Cui Dalin, deputi chef de mission kontingen China, mengakui bahwa atletik memang bukan kekuatan China dan mengatakan bahwa perolehan medali negara itu mungkin akan mulai tersendat-sendat. "Dengan cabang seperti atletik, langkah China untuk meraih medali emas akan melambat," ujarnya. Di lain tempat, tim tenis meja putra China -- Ma Lin, Wang Hao, dan Wang Liqin -- kelihatannya akan menyamai perolehan medali emas tim putri China. Tim putra akan menghadapi tim kuat dari Eropa, Jerman, di babak final. Sementara itu, tim senam China telah mengalami momen Olimpiade terbaik mereka tahun ini sejak Olimpiade Los Angeles tahun 1984 dimana waktu itu mereka meraih empat medali emas. Sejauh ini, tim tuan rumah telah mendapat sumbangan lima emas, masing-masing dari tim putra, tim putri, putra semua alat, kuda-kuda pelana putra, dan senam lantai putra. Beberapa medali lagi diharapkan dapat diraih hari Senin. Yang Yilin memimpin kualifikasi di nomor balok keseimbangan putri, sementara Chen Yibing adalah juara dunia nomor gelang-gelang putra.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008