New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street merosot pada perdagangan Senin waktu setempat, atau Selasa pagi WIB, karena menguatnya kembali kekhawatiran tentang kesehatan keuangan raksasa pembiayaan perumahan (mortgage) Fannie Mae dan Freddie Mac, memicu kecemasan tentang berlanjutnya krisis kredit di AS. Saham Fannie Mae dan Freddie Mac turun tajam karena kekhawatiran tentang sektor keuangan yang sakit mencuat kembali, menyusul laporan media akhir pekan yang meningkatkan kecemasan tentang tekanan keuangan pada raksasa pembiayaan perumahan tersebut. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 180,51 poin atau 1,55 persen menjadi ditutup pada 11.479,39. Indeks komposit Nasdaq turun 35,54 poin atau 1,45 persen menjadi 2.416,98 sementara indeks Standard & Poor`s 500 jatuh 19,60 poin atau 1,51 persen menjadi ditutup pada 1.278,60. Kecemasan baru tentang Fannie Mae dan Freddie Mac menyapu lantai perdagangan Wall Street meski Kementerian Keuangan AS turun tangan, sebuah media melaporkan, memberikan kesan pemerintah akan memperpanjang bantuan keuangan signifikan untuk mengatasi masalah pada raksasa pembiayaan perumahan tersebut. "Kami tidak memberikan komentar berdasarkan spekulasi. Karena menteri keuangan dalam banyak kesempatan telah mengatakan, kami tidak memiliki pamrih menggunakan otoritas ini," kata juru bicara kementerian keuangan Jennifer Zuccarelli seperti dilaporkan AFP. Zuccarelli mengulang kembali komentar Menteri Keuangan Henry Paulson yang mengatakan bahwa pemerintah tidak bermaksud menggunakan sebuah otoritas khusus untuk memperpanjang bantuan keuangan kepada Fannie Mae dan Freddie Mac. Kedua perusahaan telah menderita kerugian terkait usaha pembiayaan perumahan (mortgage) mereka di tengah merosotnya pasar perumahan. Harga saham kedua perusahaan telah jatuh dramatis dalam setahun terakhir. Pada Senin saham Fannie Mae berakhir turun 22,2 persen pada 6,15, sementara Freddie Mac berakhir turun 24,9 persen pada 4,39 dolar AS. Kekhawatiran tentang dua perusahaan keuangan tersebut menyeret saham-saham finansial turun. Lehman Brothers ditutup turun 7,1 persen pada 15,03 dolar AS sementara Citigroup berakhir turun 5,0 persen pada 17,62 dolar AS. Spekulasi pasar tentang Lehman Brothers juga berlanjut setelah Financial Times melaporkan pada akhir pekan, bank investasi itu bermaksud menjual sebagian besar portofolio aset real estat komersialnya dan sekuritas. Kelesuan pasar meluas meski harga minyak turun dan raksasa perusahaan perbaikan rumah Lowe melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan. Acuan berjangka minyak mentah New York, ditutup turun 90 sen menjadi 112,87 dolar AS per barrel karena berkurangnya kekhawatiran atas badai tropis yang melanda Selat Florida yang dapat merusak infrastruktur produksi minyak dan gas di Teluk Meksiko. Harga obligasi naik karena imbal hasil (yield) obligasi negara AS bertenor 10 tahun turun menjadi 3,816 persen dari 3,852 persen pada Jumat, sementara yield obligasi bertenor 30 tahun turun menjadi 4,441 persen dari 4,473 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008