Jakarta, 19/8 (ANTARA) - Masuknya penerbangan komersial di Dumai, sebagai kota multifungsi pintu gerbang udara propinsi Riau, diharapkan dapat menarik investor dan mempercepat pembangunan ekonomi daerah. Hal ini terutama berkaitan dengan adanya otonomi daerah dan pengembangan kota Dumai sebagai SEZ. kawasan ekomoni khusus. Sementara itu, dengan mengalihkan pengelolaan Bandara Pinang Kamai ke Pemerintah Kota Dumai, Pertamina dapat menghemat biaya sampai dengan 12 Miliar untuk tiga tahun pertama. Bertempat di Kantor Pusat PT. Pertamina (Persero), General Manager Unit Pengolahan II Dumai, Heru Supandriyo, dan Walikota Dumai, H. Zulkifli AS, menandatangani MoU tentang Pengelolaan Bandara Pinang Kampai. Penandatanganan ini disaksikan oleh Direktur Pengolahan PT. Pertamina (Persero), Rukmi Hadihartini. Sampai saat ini bandara Pinang Kampai dimiliki oleh Pertamina dan operasional bandara dikelola langsung oleh Pertamina UP II Dumai dengan status Bandara khusus yang dapat melayani kepentingan umum. Melalui penandatanganan MoU ini, pengelolaan bandara dilaksanakan oleh Pemko Dumai dengan mekanisme pinjam pakai selama 5 (lima) tahun terhitung sejak perjanjian ditandatangani. Setelah 5 (lima) tahun, Pertamina akan mengadakan evaluasi untuk kemungkinan pelepasan asset. Untuk tahap awal pertamina memberi subsidi sebesar Rp. 1 Milyar pertahun sampai dengan 3 thn. Setelah itu seluruh biaya menjadi beban Pemko Dumai. Pengelolaan bandara ini termasuk manajemen operasional bandara, sarana dan prasarana. Pemko juga akan melakukan pengembangan pembangunan sarana dan prasarana Bandara Pinang Kampai dan meningkatkan status dari Bandara Khusus menjadi Bandara Umum. Seluruh biaya pengembangan menjadi Bandara umum ditanggung sepenuhnya oleh Pemko Dumai meliputi, Sisi darat, sisi udara, dan Fasilitas Penunjang Keselamatan Penerbangan (Perpanjangan / Overlay Runway, Taxiway, apron, Ruang Udara, Kawasan Kebisingan, dll) serta biaya Maintenance. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Wisnuntoro, Vice President Komunikasi PT Pertamina (Persero)

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008