... kalau mau cepat sukses, lebih baik industri perkapalan itu ada satu perusahaan besar milik pemerintah maupun swasta... "
Jakarta, (ANTARA News) -  Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengatakan, setelah perundingan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) bakal ada investasi ke Indonesia dari Korea Selatan sebesar 50 miliar dolar Amerika Serikat.

"Jadi Korea setuju langkah kita. Karena itu dimulai dengan bangun jalan tol 500 km. Kedua, industri baja, itu adalah dasar atau mother of industry," ujar Hidayat, seusai bertemu dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, Yoon Sang-jick, di Jakarta, Jumat.

Ketiga, lanjutnya, pembangunan industri petrokimia, karena ketergantungan pada bahan-bahan baku kimia semakin besar. Saat ini impor bahan baku kimia 8 miliar dolar Amerika Serikat. Produsen petrokimia asal Korea Selatan, Honam dan Pertamina berniat membangun petrokimia itu.

Keempat adalah perkapalan. Korea menyarankan, karena Indonesia negara kepulauan maka perkapalannya harus kuat. 

Saya tadi bilang bahwa Indonesia akan memperkuat industri perkapalan. "Dia sarankan, kalau mau cepat sukses, lebih baik industri perkapalan itu ada satu perusahaan besar milik pemerintah maupun swasta yang nanti ditugasi secara penuh untuk membangun industri itu," kata dia.

Jadi, lanjutnya, seperti di Korea ada satu perusahaan besar yang ditugasi membangun industri galangan kapal.  

"Saya juga bilang, Indonesia banyak kerja sama dengan industri kapal Korea. Baru saja kita memesan tiga kapal selam baru. Kalau industri perkapalan yang incharge, kita bikin cluster di Lamongan maupun pulau batam. Selain di Jakarta," kata dia.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013